Utep mengatakan, kolamnya berbagi dengan milik Duleh.
Baca juga: Tingkatkan Eksistensi Perikanan Indonesia, HIPMI Ajak Pelaku Usaha untuk Sertifikasi Indo-GAP
Akibat peristiwa ini, dia tak mempunyai untung besar.
Ia mengatakan, kolam yang terdapat ikan mati merupakan kolam dari para petani yang bekerja di orang lain.
"Jadi risiko kalau kolam yang dekat pinggir daratan ya seperti ini. Rata-rata kolam yang berada di pinggir daratan ini milik para petani yang bekerja untuk kolam orang lain," katanya.
Seorang petani lainnya, Duleh, mengatakan, semua ikan yang mati terkadang tak bisa dijual.
Makanya harus diangkat dari kolam dan dibuang karena bisa menjadi busuk dan menimbulkan penyakit untuk ikan lainnya.
Ia mengatakan, risiko kematian ikan merupakan hal yang paling merugikan.
Namun kebanyakan para petani menyadari jika menanam ikan dekat daratan sangat berisiko.
"Mau bagaimana lagi, tak bisa melawan alam. Kita sudah menjaga sebaik mungkin, kalau ada musibah seperti ini tak bisa berbuat banyak," katanya. (Ferri Amiril Mukminin)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ribuan Ikan Mas di Cikidangbayabang Cianjur Mati Mendadak, Setiap Petani Rugi Lebih Rp 10 Juta