Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Seorang pemuda harus berurusan dengan polisi setelah meluapkan kekesalannya di media sosial.
Pemuda yang biasa dipanggil Asep Dhocleng tersebut memilih menyerahkan diri ke Polsek setelah mengunggah tulisan berisi tantangan kepada pimpinan pondok pesantren di Sumedang, Jawa Barat.
Pemuda tersebut menantang berkelahi pemilik Pesantren Asyyifa di Kecamatan Pamulihan, KH Muhyidin dalam akun media sosialnnya di facebook.
Sebelum menulis tantangan tersebut, awalnya Dochleng datang ke pesantren tersebut untuk meminta sumbangan.
Dia meminta untuk bertemu langsung dengan sang kiai dengan menyampaikan maksudnya itu kepada santri yang ada di pesantren.
Dochleng diminta untuk kembali lagi ke pesantren itu selang beberapa waktu karena kiai sedang ada keperluan.
Baca juga: Kakek Bejat di Sumedang Tega Rudapaksa Cucu Tiri yang Masih Duduk di Kelas 4, Begini Modusnya
Begitu kembali, Dochleng tak jua dipertemukan dengan Kiai Muhyidin.
Lantas dia menulis di Facebook bahwa dia menantang sang Kiai berkelahi.
Dia menulis unggahan itu menggunakan bahasa Sunda.
"Hampura ah lain sing sombong, lain agul ku payung butut. Ngan aslinya ABUYA MUHYIDIN NU kagungan Assyifa, ku abdi di tantang gelut kalah bebeja ka Kapolsek. Samaruk rek down ku Polsek merennya," tulisnya.
Baca juga: Pria di Sumedang Habisi Tantenya, Jadi Pengemis untuk Biayai Hidup Selama Pelarian
(Maaf bukan sombong, bukan jemawa. Cuma aslinya, Abuya Muhyidin, pimpinan Pondok Pesantren Assyifa, oleh saya ditantang duel, malah lapor ke kapolsek. Dikiranya saya mau mundur apa? Tertawa terkekeh-kekeh.)
Postingan itu lantas viral dan kemudian menghilang dari dinding facebook akun Dochleng.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Pamulihan Iptu Ahmad Sahidin mengatakan, setelah postingan tersebut muncul di Facebook, pihak Abuya KH Abdul Qodir Al Manafi atau Abuya Muhyidin melaporkan postingan tersebut atas pencemaran nama baik.