"Kami amankan dan kami bawa ke Polsek Pekanbaru Kota," kata Josina, dikutip dari TribunPekanbaru, Kamis.
Baca juga: Pria Dianiaya di Depan Warung, Pelaku Dendam karena Pernah Dituduh Mencuri oleh Korban
Soal pembayaran jadi pemicu
Josina kemudian membeberkan pemicu dari aksi pengeroyokan ini karena pemesan tidak membayar sesuai kesepakatan.
Dimana sebelumnya antara Ma dan pria pemesan itu, melakukan percakapan lewat Michat.
Alhasil, mereka menyepakati harga Rp600 ribu untuk kegiatan cinta satu malam itu.
Namun nyatanya, korban hanya membayar Rp190 ribu.
Ma selaku wanita pesanan pun marah dan tidak terima.
Baca juga: Pemuda 23 Tahun di Padang Aniaya Pacar, Pelaku Tak Terima Korban Minta Putus, Ini Kronologinya
Ma kemudian mengajak 6 teman lelakinya. Pria pemesan itu pun akhirnya menjadi bulan-bulanan.
Akibat kejadian ini, korban mengalami sejumlah luka di tubuhnya.
Terkait kejadian ini Josina mengimbau, agar masyarakat lebih bijak dan tidak menyalahgunakan aplikasi chatting atau media sosial, seperti halnya memesan cewek open BO.
"Yang ada cewek malam itu sudah punya sindikat atau komplotan. Pada saat beraksi mereka langsung datang ke kamar hotel dan melakukan pemerasan terhadap orang yang memesan (wanita) lewat aplikasi Michat tersebut," tutup Josina.
Baca juga: Diduga Sebagai Informan, Fandi Diculik dan Dianiaya Tentara Desersi, Korban Melapor ke Pomdam
Kata Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru
Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru, Iwan Simatupang angkat bicara terkait video yang viral.
Ia mengekaskan, akan memberikan saksi kepada oknum tersebut jika terbukti bersalah.