"BNPB akan terus memberikan pendampingan selama masa tanggap darurat dan pemulihan. Ini untuk memastikan bahwa penanganannya berjalan baik sesuai harapan," ujarnya.
Untuk diketahui, berdasarkan kajian risiko dari InaRisk BNPB, wilayah Provinsi Bali memiliki tingkat risiko sedang hingga tinggi terhadap potensi ancaman gempa bumi.
InaRisk menyebutkan bahwa ada sebanyak sembilan kabupaten yang memiliki potensi risiko tersebut.
Apabila melihat kajian lebih mendalam, Kabupaten Bangli, khususnya di Desa Terunyan, sebagai salah satu wilayah terdampak gempabumi M 4,8, tercatat memiliki potensi gempabumi dengan tingkat risiko sedang hingga tinggi.
Potensi tersebut juga dimiliki oleh wilayah lain seperti Kecamatan Kintamani, Kecamatan Tejakula, dan Kecamatan Rendang.
Untuk potensi bahaya tanah longsor, Desa Terunyan, khususnya yang berada di timur laut Danau Batur, masuk dalam kategori tinggi, demikian pula wilayah penyangga lainnya seperti Kecamatan Rendang dan Kecamatan Tejakula.