Laporan wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama sejumlah duta besar (dubes) negara sahabat meninjau vaksinasi massal pelajar dan vaksinasi door to door untuk warga di Tarakan, Kalimantan Utara, Selasa (19/10/2021).
Vaksinasi untuk pelajar dan door to door tersebut digelar Badan Intelijen Negara (BIN) dalam rangka mempercepat terbentuknya herd immunity di tanah air.
Dalam kunjungannya, Jokowi dampingi Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan.
Dubes yang ikut meninjau vaksinasi tersebut di antaranya Dubes Ceko untuk Indonesia Jaroslav Dolecek beserta istri, Dubes Cili untuk Indonesia Gustavo Nelson Ayares Ossandron.
Kemudian Dubes Finlandia untuk Indonesia Jari Sinkari, Dubes Swiss untuk Indonesia Kurt Kunz, Wakil Dubes Brazil untuk Indonesia Daniel Barra Ferreira, dan Country Director Bank Dunia Satu Kahkonen.
Dalam tinjauannya, Jokowi berharap, vaksin melindungi masyarakat, para pelajar, dan santri dari penyebaran virus corona.
Baca juga: Jokowi Diprediksi Kesulitan Putuskan Nama Calon Panglima TNI, Meutya Hafid: Pertimbangannya Banyak
"Vaksinasi massal ini dikoordinasi BIN dan pada sore hari ini saya juga kedatangan tamu istimewa, para duta besar dari negara-negara di Uni Eropa, dari Eropa, dan juga dari Bank Dunia. Untuk melihat secara langsung proses vaksinasi yang ada di negara kita Indonesia," ujar Jokowi di SMPN 1 Tarakan, Kalimantan Utara, Selasa (19/10/2021).
Selain menengok langsung di Tarakan, Kalimantan Utara, Jokowi juga meninjau vaksinasi massal para pelajar dan santri di tempat lainnya secara virtual.
Total, BIN menggelar vaksinasi massal pelajar dan santri di 11 provinsi.
Jokowi pun turut menyapa para pelajar dan santri yang mengikuti vaksinasi di daerah lain.
Baca juga: Presiden Jokowi Kendarai Rantis Sapa Masyarakat di Tarakan
Satu di antaranya, pelajar di SMAN 3 Gorontalo, Siti Fadillah.
Dalam kesempatan tersebut, Siti Fadillah mengungkap keluh kesahnya soal pembelajaran daring kepada Jokowi.
"Teman-teman mengeluh karena seringkali kami keluar dari room zoom, sehingga tidak dapat mengikuti pembelajaran dari awal hingga akhir. Saya juga sering merasa terganggu karena seringkali suara Bu Guru berpadu dengan pompa air di rumah," ucap Siti ke Jokowi.