News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pasca Tragedi Susur Sungai, MTs Harapan Baru Putuskan Siswa Belajar di Rumah Selama Seminggu

Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekitar 50 orang warga dari lingkungan Kampung Dusun Wetan RW 01 Desa Utama Cijeungjing Ciamis, selepas magrib Minggu (17/10) malam menggelar acara tahlilan, tawasulan dan doa bersama di tanggul Leuwi Ili Sungai Cileueur. Lokasi tragedi tenggelamnya 11 siswa MTs Harapan Baru.

Terkhusus untuk Faisal, Karna menjanjikan akan mendampingi psikis Faisal yang diprediksi mengalami trauma atas insiden tersebut.

"Bagi anak yang selamat ini, dia akan trauma membayangkan kejadian sehingga akan menggangu ketenangan jiwa dia. Oleh karena itu perlu ada terapi nanti dari psikiater atau psikolog untuk membantu anak itu agar tidak trauma berkepanjangan," ujar Karna saat ditemui di Desa Wangkelang, Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka, Senin (18/10/2021).

Baca juga: Buntut Tragedi di Ciamis, Ridwan Kamil Larang Kegiatan Susur Sungai Sebelum Ada SOP

Baca juga: Profil MTs Harapan Baru Ciamis yang 11 Siswanya Tenggelam saat Kegiatan Susur Sungai

Karna memastikan, untuk memenuhi hal itu, pihaknya akan berkonsultasi dengan dokter di rumah sakit Majalengka.

Tujuannya, untuk meminta pendapat soal pendampingan bagi Faisal yang mengalami trauma ini.

"Nanti saya akan konsultasi dengan dokter di rumah sakit Majalengka untuk meminta pendapat soal pendampingan bagi anak yang trauma ini," ucapnya.

Lebih jauh Karna menyebut, kejadian yang menewaskan dua warga Majalengka di Ciamis tersebut, jangan sampai terulang.

Apalagi, sampai terjadi di Majalengka.

Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada para sekolah agar melaporkan terlebih dahulu ke Dinas Pendidikan hingga nanti ditindaklanjuti kepada pihak kepolisian.

"Kejadian ini berulang, kegiatan siswa ini apakah ekstrakulikuler di Majalengka agar betul-betul selektif. Minta ke sekolah agar kalau ada kegiatan besar itu lapor ke Dinas Pendidikan, nanti disdik lapor ke kepolisian sehingga bisa ikut mengawasi."

"Kegiatan ini berbahaya dan tentu harus disiapkan pembimbing bahkan perlu tim sar atau BPBD. Jadi ini sesuatu yang harus mendapat perhatian semuanya kalau sudah begini kan kita tinggal memetik pelajaran saja supaya tidak terjadi di Majalengka," jelas dia.

Dalam kunjungannya, Bupati Majalengka didampingi langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan, Kepala DPMD, Camat Cingambul dan para Muspika kecamatan Cingambul.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini