Kepala Basarnas Aceh, Budiono didampingi Koordinator Pos SAR Kutacane, Aceh Tenggara, Budi Perdana Yandri memberikan penjelasannya.
Ia mengatakan, proses pencari dimulai setelah selesai salat Jumat.
Baca juga: Kesaksian Driver Ojol yang Terima Order Karyawati Basarnas, Sebelum Korban Tewas Dianiaya Begal
Sebelumnya, Tim SAR gabungan melakukan pencarian dengan membagi dua tim.
"Yakni Tim 1 akan melakukan pencarian di permukaan air dengan menggunakan rubber boat dari LKP ke arah hilir sungai ke arah selatan sejauh 7 kilometer," kata Budiono.
Tim 2 akan melakukan pencarian di seputaran LKP dengan radius 4 kilometer di area kebun sawit.
Pencarian melibatkan 1 unit truk personel, 1 unit motor trail (KLX), 1 unit rubber boat dan mesin, 3 unit HT, Pal SAR Air.
"Tim pencarian ini dari unsur Pos SAR Kutacane, BPBD, Polsek Babul Rahmah, Koramil Babul Rahmah, Satgas SAR Aceh Tenggara dan masyarakat," imbuh Budiono.
Ternyata hanya rekayasa
Misteri hilangnya juragan cokelat bernama Abdul Rasyid akhirnya terungkap.
Kabar korban dibegal dan jasadnya dibuang ke sungai tidak benar adanya.
Semua itu direkayasa oleh Abdul Rasyid sendiri.
Fakta ini diungkapkan oleh Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Bramanti Agus Suyono usai pihaknya melakukan pendalaman.
"Berdasarkan olah TKP selama 2x24 jam, personel Satreskrim Polres Aceh Tenggara menemukan indikasi adanya rekayasa dalam kasus kriminalitas terhadap tauke cokelat Abdul Rasyid," katanya.
Dikatakan Kapolres, di TKP terdapat percikan darah sedikit di batu yang digunakan untuk melempar kaca ke mobil.