Sunarko melanjutkan, mengenai peran rekan-rekan IGL, Riko menjelaskan, S sifatnya membantu memesankan mobil.
Kemudian, R hanya diajak untuk mengambil mobil dan meninggalkan mobil di pinggir jalan.
Sementara Gembul, dia disuruh mengambil korek api yang tertinggal di dalam mobil.
Adapun ketiganya saat ini masih berstatus saksi dan masih dilakukan pendalaman oleh kepolisian.
Baca juga: Ayah Kandung Habisi Nyawa Anaknya Usia 4 Tahun, Polisi: Pelaku Sakit Ayan dan Gangguan Jiwa
6. MI pernah jadi korban begal
Istri korban bernama Atika membeberkan fakta lain.
Ia mengaku, suaminya pernah menjadi korban kejatahan beberapa bulan lalu.
"Dia pernah dibegal pada 14 Agustus 2021 dan dibuang di Kilometer 12 (Binjai) dekat kuburan Sei Semayang," kata Atika.
Kala itu, setelah kejadian, mobil milik M Idris yang sempat dirampok ditemukan.
Mobil tersebut berada di Bagan Batu, Riau.
Meski sudah pernah dirampok, namun M Idris tetap semangat mencari rezeki demi keluarganya.
Atika dalam kasus ini juga berterimakasih kepada pihak kepolisian.
"Saya istri korban, saya mengucapkan terima kasih kepada polisi yang berhasil tangkap pelaku," bebernya.
Baca juga: Fakta-fakta Tewasnya Bos Sawit di Bengkalis, Korban Dihabisi Karyawan Barunya, Motif Sakit Hati
7. Atika beberkan pesan terakhir suaminya
Afika menjelaskan adanya pesan terakhir dari sang suami.
"Ia keluar sore sekitar pukul 16.00 WIB. Biasanya memang ia nelpon kalau sedang istirahat bekerja. Namun sebelum kejadian memang tidak ada."
"Tapi ia berpesan sebelum berangkat kerja, kalau ada apa-apa nanti hubungi nomor-nomor ini (menyebutkan nomor penting)," ucap istri korban.
Afika menyebutkan, sosok suaminya itu merupakan orang yang pekerjaan keras dan sayang keluarga.
"Ia pekerja keras dan sayang keluarga. Anak kami ada empat orang," katanya.
Ia yang tak kuasa menahan tangisnya pun menghentikan pembicaraan dan langsung pulang meninggalkan Polrestabes Medan.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Tribun-Medan.com/Alfiansyah)(Kompas.com/Dewantoro)
Berita lainnya seputar kasus perampokan.