Akibat erupsi Gunung Semeru itu, 3 orang warga dikabarkan hilang.
Ratusan rumah warga juga dikabarkan rusak sedangkan Jembatan Gladak Perak putus, hingga menutup akses Lumajang-Malang.
Baca juga: Sejarah Panjang Letusan Gunung Semeru, Dimulai Sejak Tahun 1818
Jurnalis Kompas.TV, Imron melaporkan bahwa warga mengungsi di sejumlah balai desa, rumah dan masjid.
Mereka membutuhkan bantuan logistik.
“Sejauh ini warga yang berada di pengungsian sangat membutuhkan bantuan, baik berupa makanan, alat tidur, selimut, vitamin, masker, pampers bayi;” kata Imron.
Saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang masih berkoordinasi untuk menggalang bantuan logistik dari BPBD Jember, BPBD Probolinggo hingga BPBD Provinsi Jatim.
Akibat Jembatan Gladak Perak Putus, pengiriman bantuan logistik melalui Malang mesti memutar melewati Proboliggo.
Sedangkan lalu lintas dari Jember dapat langsung menuju tempat terdampak letusan Gunung Semeru.
Informasi terbaru dari TNI AD menyebut 1 orang telah dipastikan meninggal dunia.
Adapula 10 korban luka-luka, yang mayoritas mengalami luka bakar dan dirawat di Puskesmas Candipuro serta Puskesmas Penanggal.
Tim evakuasi gabungan masih melakukan pendataan dan kemungkinan jumlah korban akan terus bertambah.
Letusan Gunung Semeru juga berdampak pada akses listrik warga di seluruh Lumajang.
Sebanyak 30.523 pelanggan PLN sempat mengalami mati listrik.
Listrik yang padam itu terhubung dengan 112 gardu listrik di Penyulang Pronojiwo di bawah naungan PLN ULP Tempeh.