Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK TENGAH – Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menutup sementara wisata pendakian Gunung Rinjani selama 3 bulan ke depan terhitung mulai tanggal 1 Januari sampai 31 Maret 2022.
Enam pintu pendakian menuju puncak Rinjani akan ditutup bagi pengunjung.
Ketentuan ini tertuang dalam surat pengumuman Balai TNGR Nomor PG.17/T.39/TU/KSA/12/2021 tentang Penutupan Destinasi Wisata Alam Gunung Rinjani yang diteken Kepala Balai TNGR Dedy Asriady tanggal 21 Desember 2021.
Dalam surat tersebut juga dijelaskan, penutupan wisata pendakian Gunung Rinjani dilakukan atas pertimbangan kondisi cuaca ekstrem.
Sehingga pada tanggal tersebut pendakian Gunung Rinjani dinilai tidak aman.
Meski wisata pendakian Gunung Rinjani ditutup awal tahun 2022, warga masih bisa menikmati sejumlah objek wisata non pendakian di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani.
Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) masih membuka 15 destinasi wisata alam non pendakian.
Baca juga: Mulai Januari 2022 Wisata Pendakian Gunung Rinjani Ditutup Selama 3 Bulan
Objek-objek wisata ini bisa dinikmati wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam Rinjani.
Kepala Balai TNGR Dedy Asriady menyebutkan, 15 destinasi yang masih dibuka untuk kegiatan wisata antara lain, objek wisata Otak Kokoq Joben, di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Montong Gading, Kabupaten Lombok Timur.
Joben Eco Park (JEP), di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Montong Gading, Kabupaten Lombok Timur.
Telaga Biru, di Desa Perian, Kecamatan Montong Gading, Kabupaten Lombok Timur.
Treng Wilis, di Desa Perian, Kecamatan Montong Gading, Kabupaten Lombok Timur.
Ulem-ulem, di Desa Tetebatu, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur.