TRIBUNNEWS.COM - Mantan Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara, Sehan Salim Landjar, jadi korban penganiayaan oleh bos tambang karena masalah utang Rp2 miliar.
Insiden penganiayaan terjadi saat Sehan berada di Kotamobagu pada Kamis (30/12/2021).
Menurut Kapolres Kotamobagu, AKBP Irham Halid, Sehan dianiaya karena hingga saat ini belum membayar utang pada pelaku.
Padahal, pelaku sudah berulang kali menagih Sehan, namun tak mendapat respons.
"Korban punya utang kepada pelaku yang sampai sekarang belum dibayar," terang Irham, Jumat (31/12/2021), dikutip dari TribunManado.
"Katanya sudah berulang kali tapi tak direspons," tambahnya.
Baca juga: Profil Sehan Salim, Eks Bupati Boltim yang Hidungnya Digigit Bos Tambang, Pernah Sebut Menteri Bodoh
Baca juga: 5 FAKTA Bos Tambang Gigit Hidung Mantan Bupati Boltim, Ribut soal Utang Rp 2 Miliar untuk Pilkada
Harta Kekayaan Sehan Salim Landjar
Mengutip TribunManado, Sehan Salim Landjar pernah memimpin Boltim sebanyak dua periode.
Periode pertama, 2010-2015, Sehan memimpin Boltim bersama Meydi Lensun sebagai Wakil Bupati.
Lantas, Sehan kembali mencalonkan diri sebagai bupati untuk periode 2016-2021 bersama Rusdi Gumalangit.
Ia terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat masih menjabat sebagai Bupati Boltim, tepatnya 31 Desember 2019.
Di tahun 2019, total harta kekayaan Sehan sebanyak Rp5.769.225.261.
Sumber kekayaannya paling banyak berasal dari 20 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Boltim dan Gorontalo, senilai Rp4.423.875.000.
Selain tanah dan bangunan, Sehan juga mempunyai delapan transportasi yang terdiri dari empat mobil dan empat motor.