"Kita lihat keterlibatan masing-masing. Mungkin (pelaku) nantinya bisa saja bertambah," kata dia.
Klitih di Jalan Kaliurang Km 9 pada Senin (27/12) dini hari menyebabkan remaja berinisial D (16) warga Caturtunggal, menderita luka di bagian punggung, telapak tangan, jari telunjuk, dan dua gigi patah. Korban sempat dilarikan ke RSUP Sardjito untuk perawatan medis.
Viral
Senin (27/12) sekitar pukul 21.00, viral di media sosial seseorang mengaku terkena sayatan benda tajam saat melintas di Underpass Kentungan. Menurut Kapolres, kejadian ini belum diketahui kebenarannya dan belum bisa disimpulkan sebagai klitih. Sebab, hingga saat ini hanya ramai di media sosial dan korban tidak melapor.
"Saya mohon yang di Kentungan ini, saya baru dapat dari medsos, jangan disimpulkan klitih. Laporan belum ada, yang bersangkutan juga (belum lapor)," ucap Wachyu.
Ia mendorong apabila menjadi korban, agar segera membuat laporan. Hal ini, agar tidak menimbulkan anggapan liar yang justru membuat masyarakat semakin resah.
Kapolres mengaku akan meningkatkan lagi kegiatan pencegahan dan antisipasi kejahatan jalanan yang kembali marak di Bumi Sembada. Kegiatan patroli yang saat ini sudah meningkat akan kembali ditingkatkan. Termasuk kegiatan yang bersifat pembinaan dan intelejen.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Sleman, Iptu Edy Widaryanta mengatakan, pihaknya telah melakukan beragam langkah antisipasi kejahatan jalanan. Di antaranya melakukan kegiatan kepolisian yang ditingkatkan. Bentuknya patroli rutin di tingkat polres hingga polsek.
Menurutnya, patroli tingkat polres pada jam-jam genting dan lokasi rawan seputar kota. Sementara patroli polsek sudah dibentuk rayonisasi di wilayah Sleman timur, tengah, utara, dan barat. "Kegiatan patroli ini terus berlanjut. Kami sudah berusaha maksimal untuk melakukan tindakan itu," ujar dia. (rif)