TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Meninggalnya bocah 9 tahun inisial RY, warga Dusun Pecantelan, Desa Wanaraja, Kecamatan Banjarnegara di tebing hutan Lemah Putih jadi duka mendalam bagi keluarga.
Senin (10/1/2022) siang, lingkungan rumah RY dipadati para peziarah.
Warga silih berganti memasuki rumah itu untuk bertakziah.
Di luar, sejumlah aparat polisi bersama pemerintah setempat berkumpul.
Keranda besi sudah tertata di luar.
Meskipun, jenazah bocah malang itu belum dibawa pulang.
Baca juga: Pembunuhan Bocah 8 Tahun di Hutan Wanareja Banjarnegara, Sandal dan Jajanan Korban Jadi Petunjuk
Orangtua RY, Rokib dan Soimah masih terpukul atas kejadian itu.
Suasana rumah duka tampak hening.
Tidak ada lagi suara bocah yang bermain di rumah itu.
Wagiyo, paman korban pun masih syok atas kejadian itu.
Dia masih terngiang akan sosok keponakannya.
Lelaki gagah itu rupanya tak cukup tegar saat melihat langsung jasad RY.
Ia yang pertama menemukan jasad RY di hutan.
"Saya yang pertama menemukan," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (10/1/2022).
Baca juga: Satu Siswa SD di Kendal Positif Covid-19, PTM 100 Persen Tetap Dijalankan