TRIBUNNEWS.COM – Pascagempa bumi berkekuatan M 6,7 di Banten, ratusan rumah mengalami kerusakan sedang dan ringan.
Ratusan bangunan rusak itu, berada di beberapa lokasi, termasuk Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang mencatat ada 738 bangunan yang rusak.
Kepala BPBD Kabupaten Pandeglang, Girgi Jantoro, mengatakan kerusakan bangunan tersebar di 28 kecamatan dan 113 desa.
"Kami masih melakukan monitoring dan pendataan,” katanya, Sabtu (15/1/2022), dikutip Tribunnews.com dari Tribun Banten.
Baca juga: Gempa 6,6 Magnitudo Guncang Banten, Bagaimana Kondisi Gunung Anak Krakatau?
Adapun bangunan yang rusak sebagian besar, adalah rumah, fasilitas umum, dan bangunan sekolah.
Untuk wilayah Kabupaten Serang, sebanyak 16 unit rumah rusak sedang.
Di Kabupaten Sukabumi, ada 3 unit rumah rusak sedang dan 6 unit rumah rusak ringan, serta di Kabupaten Bogor terdapat 8 rumah rusak sedang.
Lalu, di Kabupaten Lebak, sebanyak 12 unit rumah rusak berat, 3 unit rusak sedang, 21 rusak ringan, dan 3 unit bangunan sekolah.
Selain itu, juga dilaporkan satu warga mengalami luka ringan terdampak gempa bumi, sebagaimana dilansir Bnpb.go.id.
Meski demikian, warga diimbau tetap tenang dan memastikan informasi resmi bersumber dari pihak yang dapat dipertanggungjawabkan.
Sebagai antisipasi, masyarakat diharapkan agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa.
Pemkab Pandeglang Tetapkan Status Tanggap Darurat Gempa 14 Hari
Pascagempa Banten yang menyebabkan ratusan rumah rusak, Pemkab Pandeglang menetapkan status tanggap darurat gempa terhitung 14 hari ke depan.
Ratusan bangunan di Kabupaten Pandeglang rusak berat dan ringan setelah gempa bumi bermagnitudo 6,6 di Sumur, Pandeglang.
Bangunan sekolah yang rusak parah terjadi di Kecamatan Sumur.
"Status tanggap darurat, ditetapkan untuk penanganan pascagempa dan pelayanan bagi korban gempa," ucap Kepala BPBD Kabupaten Pandeglang, Girgi Jantoro.
Baca juga: Pemprov Banten Kirim Bantuan Logistik ke Korban Gempa Banten di Pandeglang
Sementara itu, belum ada laporan korban jiwa hingga Sabtu (15/1/2022).
Namun, dua warga terluka akibat runtuhan rumah saat menyelematkan diri.
Keduanya, sudah ditangani di puskesmas setempat.
Kini, Pemkab Pandeglang terus mengerahkan bantuan dari BPBD dan Dinas Sosial Pandeglang.
Tenda pengusaha dan logistik bantuan sudah dikirimkan BPBD Pandeglang pada Jumat (14/1/2022) malam.
Warga Pandeglang Pilih Mengungsi ke Dataran Tinggi Pasca Gempa
Pasca gempa di Banten Jumat (14/1/2022) sore, ratusan warga Kecamatan Sumur, Pandeglang yang tinggal di kawasan bibir pantai memilih mengungsi ke dataran tinggi.
Lokasi pengusian berada di hunian tetap korban tsunami 2018 lalu.
Warga beristirahat di pondok hingga mushala, beberapa di antaranya siaga untuk memantau kondisi sekitar.
Masyarakat yang mengungsi khawatir terhadap gempa susulan.
Mereka juga trauma tsunami tahun 2018.
Diketahui, gempa 6,7 M mengguncang Banten hingga merusak sejumlah fasilitas hingga permukiman warga.
BPBD Kabupaten Lebak mencatat, sedikitnya 98 rumah rusak, 12 di antaranya rusak berat.
Tiga sekolah juga mengalami kerusakan.
BPBD Kabupaten Lebak pun mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan juga tidak mempercayai berbagai informasi yang beredar dari sumber yang tidak dipercaya.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunBanten.com/Nurandi, Kompas.tv/Dea Davina)
Simak berita lainya terkait Gempa di Banten