Pihak keluarga menyakini bahwa anaknya masih hidup.
Camat Moga, Umroni mendapatkan laporan jika pihak keluarga SAR diduga mengikuti aliran tertentu.
Baca juga: Yakin Masih Hidup, Keluarga di Pemalang Simpan Jasad Anak di Rumah Lebih dari Dua Bulan
"Diduga kedua orangtua dari SAR ini mengikuti aliran tertentu yang menyebutkan bahwa anaknya belum meninggal dunia," kata Camat Moga, Umroni dikutip dari Tribun Jateng, Jumat (14/1/2022).
Beberapa kali menurut informasi yang didapatkan, bahwa orangtuanya sering sekali mengantikan baju jenazah anaknya.
Tapi kemudian ada warga yang melihat hal itu.
Warga kemudian langsung melaporkan ke pihak desa.
Selanjutnya, forkopimcam, tim medis bersama kades desa setempat langsung menuju ke lokasi kejadian.
"Kami langsung melakukan langkah-langkah terkait itu, di antaranya memberikan penyadaran kedua orangtua untuk segera melakukan perlakuan terhadap jenazah seperti memandikan, di salati, dan dikuburkan secara syariat islam," imbuhnya.
Pihaknya berharap kasus ini agar tidak terjadi lagi.
Umroni mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai adanya keyakinan-keyakinan oleh oknum-oknum yang menyebarkan bahwa jenazah itu masih hidup.
Padahal jenazah tersebut sudah meninggal dunia.
"Saya meminta kepada bapak RT, RW, dan pak kadus di wilayah desa-desa untuk sering mamatau kondisi di lapangan. Karena kejadian ini sampai tidak diketahui oleh masyarakat, karena keluarga tersebut jarang keluar rumah dan jarang sosialisasi ke masyarakat," tambahnya.
Polisi turun tangan lakukan trauma healing
Setelah geger temuan mayat seorang gadis yang disimpan di rumah berbulan-bulan, Bid Dokes Polda Jateng memberikan pendampingan untuk melakukan trauma healing kepada keluarga.
Baca juga: Kisah Suami Istri di Pemalang Simpan Jasad Anaknya 2 Bulan di Rumah, Percaya Putrinya Masih Hidup