“Untuk itu, kita harus mempersiapkan diri lebih baik dengan melakukan langkah mitigasi gempa,” lanjutnya.
Di sisi lain, pemerintah juga perlu mengutamakan pengurangan risiko bencana dalam hal pembangunan.
Dimaksudkan, ketika ada gempa, bangunan pemerintah tidak rusak dan masih bisa digunakan secara baik.
Baca juga: 1.378 Rumah di Banten Rusak Akibat Gempa: 278 Dinyatakan Rusak Berat
“Ketika membangun sesuatu harus dibangun dengan baik, misalkan sekolah. Sehingga fasilitas sekolah bisa kuat,” ungkap Irwan.
Ia menambahkan, Pemerintah juga perlu meningkatkan pemahanan kepada masyarakat dalam hal pembangunan.
Diketahui, gempa berkekuatan magnitudo 6,6 dan dengan kedalaman 40 kilometer terjadi di Sumur, Banten pada Jumat (14/1/2022).
Sebelumnya, BMKG merilis magnitudo gempa 6,7 dengan kedalaman 10 kilometer.
"Di menit ke-3 magnitudo 6,7 dan kedalaman 10 kilometer, tetapi pada menit ke-4 data yang masuk bertambah dan perhitungan akurat, magnitudo 6,6 dan kedalaman 40 kilometer," kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Dwikorita Karnawati, dalam jumpa pers lewat zoom, Jumat, dilansir Kompas.com.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kata Dwikorita, gempa bumi yag terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki pergerakan naik (thrust fault)," ujarnya.
Menurut Dwikorita, hingga Jumat pukul 17.20 terjadi 5 gempa susulan dengan magnitudo terbesar 5,7.
Dia menjelaskan, gempa bumi dirasakan di Cikeusik dan Panimbang, Pandeglang dengan skala VI MMI.
Lalu, di Labuan dan Sumur Banten dengan skala IV MMI.
Baca juga: 1.100 Rumah di Pandeglang Rusak Akibat Gempa Banten
Tangerang Selatan, Lembang, Kota Bogor, Pelabuhan Ratu, Kalianda, Bandar Lampung dengan skala III-IV MMI.