Sumber POS-KUPANG.COM mengatakan, penganiayaan ayah oleh anak dipicu soal kartu ATM.
Saktiawan Umbu yang merupakan anak kedua korban meminta kartu ATM beserta pinnya namun tidak dikasih.
Baca juga: Update Kasus Pengeroyokan Terhadap Anggota TNI hingga Tewas: Cerita Saksi hingga 1 Pelaku Ditangkap
"Mereka minta uang, ATM dan pinnya. Bapak sementara mau bayar HP, jadi mereka tiba-tiba datang, bicara minta ATM dan pin."
"Karena si korban tidak kasih, jadi si anak langsung pukul dan seret keluar, injak korban," jelas sumber POS-KUPANG.COM yang meminta namanya dirahasiakan, melalui pesan WhatsApp, Sabtu malam 15 Januari 2022.
"Ini karena uang. Mereka sudah kejar selama 2 hari, korban sempat sembunyi ke Sumba Barat karena takut, setelah itu pulang ke rumah," kata dia.
Menurut sumber POS-KUPANG.COM, penganiayaan itu mengakibatkan korban tidak sadarkan diri.
"Setelah dia pukul di counter, korban sempat pingsan dan ditolong sama keluarga korban, dan dibawa pulang ke rumah."
"Pelaku masi juga ikut sampai ke rumah, dan juga menganiaya korban sampai pingsan dan mereka tinggalkan begitu saja," ujar sumber yang mengaku mengenal korban dan pelaku.
Kemudian warga membawa korban Umbu Roma ke rumah sakit.
"Korban sempat kejang-kejang sehingga dibawa ke RSUD Waibakul. Selanjutnya dirujuk ke RSUD Waingapu, Sumba Timur. Informasi yang saya terima, sampai saat ini korban belum sadarkan diri," jelasnya.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Batanghari, Truk Fuso vs Daihatsu Sigra, 4 Orang Tewas, Tiga Luka Ringan
Dia mengecam penganiayaan ayah oleh anak, dan menyebut pelaku dan istrinya durhaka.
"Tega sekali bisa aniaya seorang ayah. Anak durhaka betul," kecamnya.
Kapolsek Katikutana, Kabupaten Sumba Tengah, AKP AAK Yuliantara mengatakan pelaku penganiayaan telah diamankan di Polsek Katikutana, Sabtu 15 Januari 2022.
Menurut AKP Yuliantara, penyidik sedang melakukan pemeriksaan terhadap pelaku guna mengungkap sebab musebab penganiayaan.