News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ganjar Ngamuk Lihat Kualitas Bangunan SMAN Tawangmangu, Ancam Perkarakan Kontraktor

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menendang tembok di bawah jendela lobi bangunan baru sekolah SMAN Tawangmangu, Karanganyar, Jateng, Minggu (30/1/2022). Dia curiga karena melihat bangunan sekolah seperti dibangun asal-asalan.

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengamuk saat mengetahui kualitas bangunan baru SMAN Tawangmangu, Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, tidak sesuai perencanaan.

Melansir unggahan YouTube-nya, Senin (31/1/2022), kekecewaan Ganjar muncul karena menemukan beberapa bagian gedung yang cara pengerjaannya seolah-olah tidak dilakukan sungguh-sungguh.

Misalnya besi pembatas tangga yang karatan dan pengelasan yang tidak sempurna.

Bahkan, lantai dan tembok bangunan baru itu terlihat sudah retak.

Ganjar juga mengatakan, ornamen bata tempel yang ada di depan gedung, terlihat tidak rapi.

Baca juga: Fakta-fakta Ganjar Pranowo Ngamuk di SMA Tawangmangu, Tendang Tembok Palsu hingga Ancam Kontaktor

Baca juga: Temukan Tembok Palsu di Bangunan Baru Sekolah, Ganjar Pranowo ke Mandor: Jangan Main-main ya

Baca juga: Pilih Ketum Baru, Sahabat Ganjar Siap Menangkan Ganjar Pranowo di 2024

Tak hanya itu, saat sidak Ganjar juga menemukan tembok bangunan yang hanya terbuat dari bahan hard board.

Sehingga, ketika Ganjar menendang tembok tersebut. Tak disangka bangunan langsung mengalami kerusakan.

Ganjar pun kesal dan memangil mandor proyek bangunan agar disambungkan dengan pimpinan kontraktor.

"Ini (tembok) kalau di Tawangmangu kan lembab, pasti (tembok dari bahan hard boardnya) jebol," kata Ganjar kepada mandor bangunan tersebut.

Untuk menyampaikan keluhannya secara langsung, Ganjar lantas meminta agar disambungkan melalui saluran telepon dengan pimpinan kontraktor.

Ganjar sempat marah dan terlihat memberikan peringatan kepada pimpinan kontraktor tersebut.

Ia memastikan akan menuntut pimpinan kontraktor jika menemui unsur korupsi di dalam pembangunan SMK negeri pertama kali di Tawangmangu ini.

Baca juga: Gelar Rakernas, Sahabat Ganjar Siap Menangkan Ganjar Pranowo Lewat Teknologi

"Itu kaca depan bawahnya hard board ya? itu saya tendang (temboknya) jebol."

"Anda jangan membohongi saya, ingat pertama kali saya berpesan kepada Anda, (bangunan sekolah ini) jangan dikorupsi, (buatkan) kualitasnya yang bagus."

"Anda juga sudah berjanji pada saya, kalau tidak (menepatinya) Anda akan berurusan dengan kejaksaan."

"Sekarang Anda boleh cek, hari Senin saya akan membawa tim arsitek dan teknik sipil untuk mengaudit.

"Sekarang Anda siap-siap, Anda bereskan sekarang, kualitasnya juga."

"Saya sudah berpesan dari awal, sekolahan jangan dikorupsi, kualitas beri yang terbaik dan Anda sudah berjanji."

"(Kalau tidak dibereskan) saya akan perkarakan," tegas Ganjar.

Kilas Balik Saat Peletakan Batu Pertama

Mengutip jatengprov.go.id, pembangunan SMA Negeri ini telah dimulai sejak delapan bulan lalu, yakni setelah Ganjar meletakkan batu pertama pembangunan SMAN Tawangmangu, Sabtu (12/6/2021).

Sementara, rintisan sekolahnya sudah dimulai pada 2020 lalu.

Untuk diketahui, pembangunan sekolah ini dilakukan karena di Kecamatan Tawangmangu belum memiliki SMA Negeri. 

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo saat peletakan batu pertama pembangunan SMAN Tawangmangu, 12 Juni 2021. (https://jatengprov.go.id/)

Masyarakat sekitar pun sangat senang atas didirikannya bangunan sekolahan ini.

Seorang warga Tawangmangu, Dowi (52) mengaku senang lantaran pembangunan sekolahan ini sudah dinantikan banyak orang.

“Senang banget, ini sudah lama kami nantikan."

"Kami sudah lama ingin memiliki SMA negeri di sini."

"Karena di kecamatan kami ini, tidak ada satupun sekolah negeri,” kata Dowi.
 
Dowi menjelaskan banyak anak Tawangmangu yang bersekolah ke Karangpandan, Karanganyar.

Namun, karena saat ini menggunakan sistem zonasi, anak-anak Tawangmangu semakin kesulitan mendapatkan sekolah negeri.

Baca juga: Beri Dukungan di MTQ 2022, Ganjar Berharap Jateng Bisa Jadi Juara Umum

“Jaraknya (antara Tawangmangu dengan Karangpandan) jauh, sekitar 13-15 km."

"Kalau zonasi, jelas tidak bisa."

""Padahal di sini, ada 700 (orang) lebih lulusan SMP tiap tahunnya."

"Karena tidak diterima di negeri, banyak yang sekolah swasta, bahkan ada yang tidak sekolah,” jelas Dowi.

Sejalan dengan Dowi, Ganjar juga menyebut bahwa masyarakat setempat kesulitan mendapatkan sekolahan negeri.

Oleh karena itu, pihaknya antusias untuk memberikan hak kepada anak bangsa untuk mendapatkan sekolah yang layak.

“Sehingga dengan sistem zonasi seperti sekarang, mereka akan kesulitan."

"Negara harus hadir, dengan membuat sekolah-sekolah yang lebih banyak lagi."

"Selain Tawangmangu, ada beberapa yang akan kita bangun seperti di Banjarnegara, Purbalingga, dan beberapa daerah lainnya,” tegas Ganjar.

(Tribunnews.com/Galuh Widytya Wardani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini