News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Tembak Warga di Gunung Botak

Polisi Tembak Penambang di Gunung Botak Maluku, Berawal dari Adu Mulut, Sang Oknum Sudah Ditangkap

Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Kepolisian Daerah Maluku Irjen Pol Lotharia Latif menemui keluarga korban almarhum Mede Nurlatu yang tewas tertembak oknum Brimob Polda Maluku, Bripka AB, Minggu (30/1/2022).

TRIBUNNEWS.COM, AMBON - Bripka AB, oknum Brimob Polda Maluku melakukan aksi penembakan terhadap warga di kawasan tambang emas Gunung Botak, Kabupaten Buru, Sabtu (29/1/2022) sekira pukul 15.00 WIB

Pelaku diketahui sebagai anggota Kompi 3 Yon A Pelopor Namlea.

Wider Nurlatu, seorang saksi mata, menuturkan penembakan terjadi setelah penambang dan pelaku terlibat adu mulut.

Lantas, ditengah perdebatan, AB langsung mengeluarkan senjata laras panjang dari tas dan langsung mengeluarkan tembakan.

Disebutkan, satu tembakan pertama langsung mengenai warga.

Namun, tidak berhenti, AB kembali menembak dengan cara memberondong.

"Awal kejadiannya begini, terkait dengan paritan milik Toni Batuwael, yang dibeking oleh oknum brimob dari Kompi 3 Yon A Pelopor Namlea, bernama Bripka Andreas Batuwael, masalah dengan Andi Latbual, terkait dengan aktivitas kodok-kodok, lalu oknum brimob itu bilang, memangnya orang Buru sapa yang bisa larang, saya langsung tembak di sini," kata Nurlatu saat diwawancarai TribunAmbon.com di lokasi, Sabtu sore.

"Sementara tokoh adat bernama Mede Nurlatu itu sedang membersihkan talang atau dompeng, langsung ditembak oleh oknum Brimob tersebut," imbuhnya.

Baca juga: Keluarga Minta Kapolda Maluku Pecat dan Pidana Oknum Brimob Penembak Warga di Gunung Botak

Mendengar bunyi tembakan, para penambang langsung berlarian meninggalkan lokasi penambangan.

Menurut Wider, pelaku memberondong hingga hampir separoh dari isi magazen senjata laras panjang habis.

Tampakan layar video penembakan di Tambang Emas Gunung Botak, Pulau Buru, Sabtu (29/1/2022) (Tangkapan Layar)

Namun, satu tembakan pertama yang menurutnya menewaskan salah seorang penambang.

“Ambil senjata langsung direntet, ibu-ibu lari tutup kepala. Dari magazen setengah bisa habis itu,” kata Nurlatu.

Baca juga: Kapolda Maluku Bakal Tindak Tegas Oknum Brimob Penembak Warga di Gunung Botak: Pelaku Sudah Ditahan

Setelah melakukan aksi penembakan, pelaku langsung kabur.

Kemudian, tidak berselang lama, korban dievakuasi keluarga yang berada di lokasi.

Keluarga korban yang marah, kemudian membakar rumah milik keluarga dari oknum polisi pelaku penembakan.

Pelaku ditangkap saat hendak kabur

Kepolisian pun bergerak cepat menangkap Bripka AB.

Ia ditangkap ketika hendak melarikan diri di Pelabuhan Kecil, Desa Namlea, Kecamatan Namlea, Kabupaten Buru, Sabtu (29/1/2022) sore.

Setelah ditangkap, Brigpol AB langsung dibawa ke Kota Ambon untuk menjalani pemeriksaan di Markas Polda Maluku.

"Pelaku sudah diamankan, dan sedang dibawa ke Ambon untuk diproses hukum. Polda tidak akan melindungi anggota yang melanggar hukum," kata Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol M Roem Ohoirat, saat dikonfirmasi TribunAmbon.com, Sabtu.

Permintaan keluarga

Keesokan harinya, Minggu (30/1/2022) Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif bertemu dengan keluarga almarhum Mede Nurlatu, korban penembakan oknum Brimob, di Namlea, Kabupaten Buru.

Dalam kesempatan tersebut, Yohanes Nurlatu kepala Soa dan Samsul Nurlatu serta Wilder Nurlatu, keluarga dekat korban meminta kepada Kapolda Maluku segera memecat Bripka AB.

Menurut mereka, perbuatan Bripka AB tidak mencerminkan sebagai anggota Polisi menjadi pelindung dan pengayom masyarakat.

"Kami menginginkan agar pelaku dapat dihukum baik secara pidana maupun dapat dipecat," kata keluarga korban kepada Kapolda.

Baca juga: Oknum Brimob Pelaku Penembakan Warga di Tambang Emas Gunung Botak Diringkus Saat Hendak Kabur

Pada kesempatan itu, Kapolda juga menyampaikan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Mede Nurlatu.

Kapolda merasa sangat prihatin dengan peristiwa yang merenggut nyawa almarhum.

"Kami menyampaikan prihatin dan turut berbelasungkawa atas kejadian ini. Tentunya tidak semua orang menginginkan hal itu terjadi," katanya.

Lotharia juga meminta pihak keluarga untuk mempercayakan kasus ini kepada Polri.

Kepala Kepolisian Daerah Maluku Irjen Pol Lotharia Latif menemui keluarga korban almarhum Mede Nurlatu yang tewas tertembak oknum Brimob Polda Maluku, Bripka AB, Minggu (30/1/2022). (Humas Polda Maluku/ Tribunambon.com)

Pihaknya akan bertindak tegas kepada setiap anggota yang menyalahi aturan hukum.

"Percaya kami yang tidak berdinas selama 30 hari saja kita lakukan pemecatan. apalagi yang ini menghilangkan nyawa orang, tentu kita pecat" katanya.

Senada dengan Kapolda, Dansat Brimob, Kombes Pol Muhammad Guntur, meminta maaf kepada pihak keluarga almarhum dan merasa prihatin dengan kejadian tersebut.

"Kami turut berduka, dan akan memproses pelaku secara tegas sesuai hukum yang berlaku. Pelaku saat ini sudah ditahan di Ambon," katanya.

Guntur juga meminta masyarakat agar dapat melaporkan apabila ada anggota yang bertindak menyalahi aturan atau prosedur hukum yang berlaku.

"Kalau ada anggota kami yang tidak benar, dapat melaporkan langsung kepada kami," katanya. (Tribunambon.com/ Andi Papalia)

Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunAmbon.com dengan judul Penambang Emas di Gunung Botak Tewas Ditembak Oknum Brimob Polda Maluku

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini