Sontak, marahlah Ganjar. Ia memangil mandor proyek.
"Ini apa-apaan, Mas? Jangan main-main ya, sekarang telepon bosmu, saya mau ngomong," kata Ganjar pada mandor itu.
Mandor itu dengan cepat menelepon seseorang bernama Heri yang disebutnya pimpinan kontraktor proyek SMAN Tawangmangu.
Telepon kemudian diberikan kepada Ganjar yang langsung bicara dengan nada tinggi.
"Masih ingat saya dulu ngomong ya, jaga integritas dan kualitas, jangan korupsi, sekarang pekerjaanmu kayak gini. Mau saya bawa ke kejaksaan?” kata Ganjar.
Baca juga: Dukung Pemindahan IKN, Sahabat Ganjar: Wujudkan Rasa Keadilan
Baca juga: Hapus Stigmatisasi Penyintas Kusta, Gubernur Ganjar Pranowo: Butuh Literasi
Gubernur meminta pelaksana proyek segera memperbaiki.
Masih ada masa pemeliharaan selama enam bulan bagi kontraktor untuk memperbaiki kualitas bangunan itu.
Jika tidak diperbaiki, maka Ganjar mengatakan tidak akan menerima hasil pekerjaan.
"Kalau nggak bagus kayak gini, saya kembalikan dan saya perkarakan. Jadi kalau mau main-main sama saya, ya saya persoalkan ini," tegasnya.
Menurut Ganjar, SMA tersebut adalah sekolah menengah atas negeri pertama di Tawangmangu.
Masyarakat Tawangmangu sudah sangat lama menanti keberadaannya.
Ia tidak ingin penantian itu berujung kekecewaan karena kualitas bangunan yang buruk.
"Masa sudah selesai masih berantakan, pakunya semrawut, di atasnya nggak rapi. Saya telepon kontraktornya, saya katakan diperbaiki atau saya tolak," katanya.
"Besok saya kirim tim teknis bersama arsitek ke sini, saya ingin semua ngecek sebelum diserahterimakan. Saya nggak mau ada orang yang main-main untuk sekolahan," ucap Ganjar.