Selain korban meninggal, sebanyak tiga korban selamat juga dirawat di puskesmas Ambulu. Semuanya dilakukan pemantauan medis.
"Sebagian merasakan sesak diduga kerena tersedak atau menelan air laut."
Sering dijadikan tempat ritual
Menurut jurnalis Kompas TV Jember, Imron Fahim, ritual tersebut memang seringkali digelar oleh kebanyakan komunitas di sekitar Jember dan daerah lainnya.
Pantai Payangan yang dikenal sebagai pantai selatan ini sering digunakan sebagai tempat ritual.
"Namun sejak beberapa hari gelombang cukup tinggi. Sebelumnya BPBD sudah mengimbau pada warga maupun wisatawan untuk tidak berenang di tepi pantai," ujar Imron.
Tapi keberadaan ke 24 orang tersebut tidak diketahui oleh petugas, karena mereka masuk tidak memberitahukan pada petugas yang ada di Pantai Payangan.
"Mereka datang langsung melakukan ritual. Saat itu ombak cukup tinggi, ada 15 orang yang tersapu namun tiga di antaranya selamat."
Baca juga: Kisah Juru Kunci Bukit Samboja Selamatkan 3 Orang Saat Ritual Berakhir Bencana di Pantai Payangan
"Kemudian 10 orang sudah ditemukan dalam kondisi meninggal. Sedangkan satu orang masih dalam proses pencarian," tuturnya.
Pencarian dilakukan dengan menyisir di sepanjang pantai karena di sepanjang pantai Payangan ini ada juga pantai lain.
"Korban ini diketahui masih keluarga atau ada kekerabatan, kemungkinan pemakamannya akan dilakukan di satu lokasi di daerah asal," kata Imron.
(Tribun Jatim, Putra Dewangga/Sri Wahyunik/SURYA.co.id dan Kompas TV)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Bripda Febriyan Duwi Jadi Korban Ritual Maut di Pantai Payangan Jember, Tangis Istri Pecah