Saat itu Unud disarankan untuk memastikan robot yang dibuat pria asal Karengasem itu.
Namun Widhiada mengakui, pemikiran Tawan membuat tangan robot cukup bagus, sehingga berinisiatif harus dikembangkan. Kendati demikian dari hasil pengamatannya, dia menyimpulkan tangan robot Tawan belum memenuhi kaidah kerobotan.
"Kalau saya bilang, itu bukan robot, tapi tangannya yang mengangkat barang langsung. Hanya saja memang strukturnya yang menyerupai robot, namun belum bisa coding dan program atau tiga bagian robot itu tidak ada," tegasnya.
Selain memiliki penelitian tangan dan kaki robot, Widhiada juga memliki beberapa riset lainnya, seperti kursi roda elektrik, inkubator bayi, robot ratna, motor bertenaga hybrid, dan alat guling babi otomatis.
"Jadi untuk robot ratna sudah digunakan membantu nakes untuk penanganan Covid-19 di Unud. Termasuk alat guling babi sudah ada di Jalan Nangka. Namun kini yang masih proses yakni alat guling otomatis yang dipesan salah satu warung di Gianyar, dengan berat babi minimal 80 -90 kg yang diguling, dengan 4 alat guling," katanya. (gus)
Baca juga: Tawur Tabuh Gentuh dan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh Mulai Jumat