“Saat kejadian itu, saya bersama cucu lari bersembunyi ke kebun kopi untuk menghindar atap seng yang berterbangan,” ungkapnya kepada Serambinews.com.
Menurut Khalidin, mulanya angin puting beliung itu diawali dengan hujan lebat kemudian dilanjutkan dengan angin yang sangat kencang hingga merusak atap rumahnya.
Diketahui, akibat bencana itu sebanyak empat rumah warga di Kampung Kute Kering, Kecamatan Bukit, Bener Meriah mengalami kerusakan cukup parah, dan satu rumah rusak ringan.
Pantauan Serambinews.com, dari empat yang rusak parah itu, dua di antaranya atap seng bagian depan sudah habis lekang dibawa terbang angin puting beliung.
Selain itu, satu rumah warga lagi juga mengalami kerusakan ringan di Kampung Gunung Teritit di kecamatan yang sama.
“Jumlah semuanya rumah warga di Kecamatan Bukit yang mengalami kerusakan berat dan ringan akibat angin puting beliung sebanyak tujuh unit,” ujar Camat Bukit, Ismail yang ditemui di lokasi kejadian.
Terkait bencana ini, terang Ismail, dirinya selaku Camat sudah berkoordinasi dengan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial Bener Meriah serta Reje Kampung setempat untuk penanganan tanggap darurat.
“Warga yang rumahnya rusak berat, kita akan sediakan dulu tenda darurat untuk tempat mereka memasak, sedangkan untuk bermalam mereka bisa di rumah-rumah saudaranya,” jelasnya.
Reje Kampung Kute Lintang, Muhajir menambahkan, enam rumah warga yang rusak tersebut lokasinya berada di Kampung Kute Kering, namun administrasi mereka tercatat di Kute Lintang.
Menurutnya, untuk saat ini warga yang rumahnya mengalami kerusakan parah membutuhkan tenda darurat.
Terkait hal ini, pihak reje sudah berkoordinasi dengan BPBD Bener Meriah.
“Kita sudah berkoordinasi dengan BPBD Bener Meriah, namun kalau tidak disediakan maka pihak kampung akan menyiapkan tenda teratak untuk tanggap darurat,” ungkapnya.
Lanjutnya, untuk penerangan pihak kampung sudah menyiapkan mesin genset kalau nanti memang dibutuhkan.
Di lokasi kejadian, terlihat pihak BPBD bersama Dinas Sosial Bener Meriah telah mengantar bantuan logistik massa panik dan juga atap seng.(Serambi Indonesia/Budi Fatria)
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Kisah Kakek Khalidin Bawa Cucu Berlindung di Balik Pohon Kopi Saat Puting Beliung Hancurkan Rumahnya