Saat polisi dan tim Basarnas tiba di lokasi, barulah warga di sekitar lokasi kejadian heboh.
"Saat Polisi dan Basarnas datang malah baru heboh," sambungnya.
Yakobus mengaku juga ikut mencari anaknya bahkan turun ke selokan tersebut saat hujan deras.
Ia juga melakukan penyisiran dari tempat kejadian hingga pelabuhan.
"Tangan saya telentangkan untuk mengetahui anak saya apakah nyangkut atau tidak. Tapi ternyata sudah tidak ada," lanjut dia.
Yakobus menerangkan, Ello merupakan anak berkebutuhan khusus.
Ia mengaku punya firasat sebelum kejadian itu.
Menurutnya, Ello sangat manja dan meminta perhatian lebih.
Baca juga: Bocah 13 Tahun di Semarang Jadi Korban Pelecehan: Modus Ancam Sebar Foto
Ello, ucap dia, sering mengulang kata-kata dan terus minta dipeluk.
"Sekitar pukul 14.45 di hari kejadaian, saya nulis status Semarang bawah akan banjir.
Berselang 5 menit dapat kabar anak saya terseret arus," terangnya.
Sedangkan koordinator tim SAR gabungan, Budi Purnomo Sari menjelaskan operasi pencarian dibagi menjadi 5 sru.
Pertama melakukan penyelaman di jembatan Mrican di mana ada beberapa spot yang dicurigai dalam.
Sru kedua dilakukan penyisiran dan pemantauan, karena ada beberapa spot yang diduga memiliki kedalaman tiga meter sebelum jembatan Tanggul Indah.