TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan Gereja-Gereja di Papua dan Papua Barat (PGGP) menggelar acara konferensi yang berlangsung selama 3 hari.
Dari kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan peran tokoh agama di tengah masyarakat dalam hal pelayanan kepada umat.
Acara tersebut merupakan rangkaian atau bagian dari Hari Pekabaran Injil (HPI) ke 167 tahun.
Dalam acara tersebut hadir pula Staf khusus Wakil Presiden RI, Masykuri Abdillah, membawakan materi tentang percepatan pembangunan di tanah Papua.
“Pada acara ini, memang kami meminta agar Wakil Presiden hadir, karena beliau sebagai koordinator Program Percepatan Pembangunan Papua untuk menjelaskan kepada kami pemimpin agama khususnya PGGP, proses percepatan pembangunan di Papua seperti apa, Karena selama ini kami dari pihak gereja hanya sebagai penonton dan tidak terlibat," ujar Ketua PGGP Pdt Hezkia Rollo dalam keterangan yang diterima, Rabu (16/2/2022).
Baca juga: Setidaknya 7 Orang di Papua Barat Terkofirmasi Positif Covid-19 Varian Omicron
Namun tadi, lanjut kata Rollo, yang hadir Staf Khusus Wakil Presiden RI, Masykuri Abdillah sudah menjelaskan tentang Program Negara Serta Strategi dan Percepatan Pembangunan di Papua.
“Semua keinginan yang ada di tanah Papua, segera dimuat dalam bentuk rekomendasi dan disampaikan ke Wapres maupun Presiden. Supaya proses pembangunan ditanah Papua melibatkan tokoh agama, termasuk di dalamnya rekomendasi yang akan kami lahirkan dari konferensi dan seminar ini," jelasnya.
Dirinya berharap, apa yang disampaikan dapat didengar, diterima, dan dilakukan.
Baca juga: Nelayan Menghilang Usai Membersihkan Baling-Baling KM Nelson Jaya 08 yang Berlabuh di Papua
Sementara itu, Pdt Shirley F A Parinussa selaku ketua PGGP Papua Barat, menambahkan pelaksanaan momentum dan pelaksanaan konfrensi dan seminar ini, merupakan komitmen baru dari semua pemimpin gereja di tanah Papua. Walaupun ada dua provinsi tetapi perjuangan ini tidak terbagi.
“Jadi seluruh pimpinan gereja dari 58 didominasi gereja yang ada di Papua, kita mau satukan persepsi, satukan langkah untuk mengawal pembangunan di tanah Papua secara keseluruhan, sehingga tidak ada lagi penderitaan dan tangisan, serta penindasan penghilangan hak-hak orang Papua secara ekonomi, sosial dan pendidikan, apapun harus dihentikan," katanya.
“Dan gereja harus diberikan kesempatan untuk mengawal dan mendampingi Pemerintah, karena gereja merupakan peletak dasar untuk pembangunan Papua yang bermartabat dan menghasilkan SDM yang luar biasa,” lanjut dia.
Baca juga: Macam Suku di Indonesia dan Asal Daerahnya, Mulai dari Aceh hingga Papua
Masih di tempat yang sama, Ketua Panitia HPI ke 167 tahun Jhoni Banua Rouw, mengungkapkan dalam acara ini, sengaja dihadirkan materi dari Wapres karena Wapres melalui Staf Khususnya menyampaikan pandangannya soal percepatan pembangunan Papua, sehingga di bagian mana gereja bisa hadir mengambil bagian didalamnya untuk membangun Papua ini bersama Pemerintah.
“Kita tahu bersama Papua ini di buka oleh Injil dan gereja punya Umat dan Pelayan ada diberbagai daerah yang ada di Papua. Sehingga kalau gereja hadir dan bekerja bersama pemerintah akan mempunyai satu mainsed yang sama untuk membangun Papua yang lebih baik,” katanya.
Konferensi yang digelar selama tiga hari di hotel horison Ultima Entrop Jayapura Selatan Kota Jayapura itu akan mengeluarkan rekomendasi dan nantinya rekomendasi itu akan diserahkan ke Presiden dan Wapres.