TRIBUNNEWS.COM, TABANAN - Pekak I Made Toka (70) akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di perairan aliran sungai menuju Pantai Kelating, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Rabu (16/2).
Pekak Made Toka ditemukan dalam keadaan meninggl dunia. Mayatnya telah dievakuasi dan sudah dibawa ke rumah sakit Tabanan untuk dibersihkan.
Kepala BPBD Tabanan, I Nyoman Srinadha Giri mengatakan, pihaknya telah menerima laporan bahwa korban telah ditemukan di perairan menuju Pantai Kelating oleh tim gabungan. Ia ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
"Sudah ditemukan dan sudah dievakuasi ke rumah sakit Tabanan untuk dibersihkan," kata Nyoman Giri.
Dia melanjutkan, Made Toka ini ditemukan masih mengenakan pakaian. Diduga, saat hendak pulang dari sawah tersebut ia terjatuh ke sungai dan hanyut. Dalam waktu pencarian selama dua hari ini, korban akhirnya ditemukan.
"Karena hilangnya 2 hari mungkin sudah ada luka-luka sedikit. Sekarang sudah dibersihkan di rumah sakit," katanya.
Jenazah Made Toka sudah dilakukan pemeriksan luar oleh petugas medis RSUD Tabanan. Hasilnya tubuh korban sudah membengkak dan membusuk serta mengalami sejumlah luka diduga akibat benturan-benturan saat tenggelam.
Pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah.
Kapolsek Kerambitan, Kompol Bambamg Gde Arta mengatakan, korban telah ditemukan oleh seorang warga di aliran Sungai Yeh Lating yang lokasinya merupakan perbatasan antara Desa Kelating dengan Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan Tabanan.
"Korban ditemukan oleh seorang saksi dalam keadaan meninggal dunia dan langsung dilakukan evakuasi oleh tim gabungan," kata Kompol Bambang, Rabu.
Dia melanjutkan, pasca dievakuasi korban langsung dilarilan ke RSUD Tabanan untuk dilakukan pemeriksaan luar oleh tim medis. Dari hasil pemeriksaan tersebut, kondisi tubuh korban sudah membengkak dan membusuk. Kemungkinan korban sudah terendam air lebih dari 1 hari.
Selain itu juga ditemukan luka-luka pada tubuh korban yang disebabkan karena terlalu lama terendam dan kemungkinan terbentur dengan bebatuan di sungai.
"Pihak keluarga juga menolak untuk dilakukan autopsi dan menerima dengan ikhlas kematian korban," tandasnya.
Sebelumnya, Tim Gabungan dari Basarnas Bali, BPBD Tabanan, Polri, TNI serta masyarakat mencari warga yang dilaporkan hilang di Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Selasa (15/2).
Korban yang juga warga asal Banjar Penarukan Bantas, Desa Penarukan, Kecamatan Kerambitan, itu dilaporkan hilang sejak Senin (14/2) sore. Ada dugaan, Made Toka hanyut ke sungai.
Namun pihak petugas belum berani memastikan mengingat tak ada yang melihatnya melewati sungai.
Menurut informasi yang diperoleh, sebelum dilaporkan tidak kembali ke rumahnya I Made Toka sempat ke sawahnya di Subak Sungsang yang berlokasi di Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan atau barat rumah korban. Kemudian akses menuju sawah ini memang harus menyeberangi sungai bernama sungai Yeh Lating.
Ia disebutkan berangkat ke sawah sekitar pukul 15.30 Wita. Saat itu pekan Made Toka mengenakan pakaian ke sawah dan membawa penampad atau parang panjang. Namun, jika biasanya ia sore hari sudah pulang ke rumah saat ktu ia tak kunjung pulang. (mpa)
Baca juga: Sambut Gembira Kedatangan Turis Asing, ASITA Bali Siapkan Paket-paket Liburan