"Dengan vaksin, tubuh pasien memiliki antibodi yang bisa menyerang virus sebelum memperparah gejala yang ditimbulkan," tambahnya.
Dokter Dea menambahkan, pada masyarakat yang sudah mulai melonggarkan protokol kesehatan karena menurunnya angka kasus virus corona, untuk mengetatkan lagi penggunaan masker medis, rajin mencuci tangan, menghindari kerumunan, menjaga jarak, dan mengurangi bepergian bila tidak terlalu penting.
Baca juga: Komandan Lapangan MotoGP Mandalika Hadi Tjahjanto: Saya Kaget dan Merasa Senang
Tak Banyak Aturan yang Berubah
Di sisi lain, Kota Semarang naik PPKM level 2 dari sebelumnya berada pada level 1.
Kenaikan level sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) yang kemduian ditindaklanjuti dalam Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 4 Tahun 2022.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, tidak banyak peraturan yang berubah pada perwal yang baru.
Pasalnya, saat Kota Semarang berada pada PPKM Level 1, Pemerintah Kota Semarang telah memodifikasi dengan memperketat aturan.
"Minggu yang lalu kami sudah melakukan modifikasi terkait dengan penerapan PPKM level 1 tapi berasa level 2," ujar Hendi, sapaannya, Kamis (17/2).
Hendi merinci, tempat hiburan sudah diturunkan jam operasional hingga pukul 23.00. Operasional pelaku usaha misalnya toko kelontong, laundry, bengkel, dan lainnya juga sudah diturunkan hingga pukul 22.00. Begitu pula operasional pedagang kaki lima (PKL) hingga pukul 22.00.
"Kalau yang sekarang ini perubahannya hanya pada mal, supermarket, yang tadinya jam 22.00 kami turunkam jam 21.00. Kalau kafe, restoran, dan lainnya masih sama seperti peraturan-peraturan yang lalu," ujarnya.
Hendi menjelaskan, kenaikan level Kota Semarang dipengaruhi beberapa indikator. Saat ini, angka Covid-19 di Kota Semarang mencapai 780 kasus. Warga Semarang sebanyak 573 kasus, sedangkan 127 lainnya merupakan warga luar kota.
Dari sisi angka kematian, hingga saat ini ada 18 orang yang dirawat karena Covid-19 meninggal dunia. Enam diantaranya dari luar kota. Sedangkan, 12 pasien merupakan warga Semarang.
Skenario Penanganan Delta
Sementara itu, segala upaya masih dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, guna menurunkan angka Covid 19 di Jateng.
Salah satunya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo akan menerepkan penanganan covid 19, seperti saat menangani varian delta tahun lalu.