News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Covid-19 Melonjak, Antrean Isoter Tower I Rusunawa Bener Yogyakarta Makin Panjang

Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi virus corona.

TRIBUNNEWS.COM, JOGYA - Tower I Rusunawa Bener, Tegalrejo, yang tengah dialihfungsikan sebagai selter isolasi terpusat (isoter) dipenuhi pasien.

Hal ini seiring melonjaknya kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta.

Hingga Minggu (20/2/202), para pasien bahkan harus mengantre untuk masuk ke sana.

Baca juga: Ratusan Siswa di Kota Bekasi Tertular Covid-19, Pembelajaran Tatap Muka Hanya 25 Persen 

Baca juga: Viral Dituduh Mengcovidkan Pasien, RSUD Cipayung Buka Suara Beri Penjelasan

Kasi Pelayanan Kesehatan Rujukan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Okto Heru Santosa mengungkapkan, sejatinya masih ada beberapa unit kosong, dari total 42 unit yang tersedia di Tower I.

Namun, pihaknya tetap tidak bisa menerima pasien karena sudah ada daftar tunggu.

"Waiting list sudah 13 pasien. Baru bisa besok (hari ini) antarnya," ucap Okto.

Dia pun menjelaskan, banyaknya tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar Covid-19 membuat keterisian Selter Rusunawa Bener semakin tinggi.

Ia mengakui, meski tidak semua menjalani isolasi di selter, jumlah nakes yang masuk mengalami peningkatan beberapa hari terakhir.

"Minggu ini ada (nakes) masuk dua, minggu kemarin satu. Sekarang ada tiga di sini, nanti (kemarin) sore masuk lagi. Mungkin, karena sudah mengerti konsep isolasi, lalu banyak yang isolasi mandiri di rumahnya sendiri," jelasnya.

Baca juga: Tabrak Pagar Kantor BMKG Tegal, Toyota Rush Terguling, Sopir dan 2 Penumpang Selamat

Baca juga: Tawuran Pelajar di Brebes Makan Korban Jiwa, Pelajar SMP Tewas Dibacok

Karena panjangnya daftar antrean tersebut, pihaknya beberapa kali harus menolak pasien yang ingin melakoni masa isolasinya di Selter I Rusunawa Bener. Namun, ia tetap memberikan alternatif di selter lainnya.

"Banyak yang menghubungi, mau masuk selter, tapi itu kebanyakan pelaku perjalanan, atau tamu-tamu hotel, ya. Sementara kita alihkan ke selter yang dikelola DIY, atau diikutkan ke antrean waiting list," terang Okto.

"Makanya, yang Tower II sedang dikebut persiapannya, supaya bisa segera dimanfaatkan. Kemarin masih kurang beberapa titik yang kita minta tambahan CCTV (closed circuit television), sama ini masih memantau kualitas air," lanjutnya.

BOR RS

Satgas Covid-19 Derah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjamin kapasitas Bed Occupansi Rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit (RS) cukup aman.

Meski angka kasus positif Covid-19 di DIY terus meningkat, namun Satgas Covid-19 DIY meyakini beban RS yang menangani pasien Covid-19 varian Omicron tidak seberat saat penanganan pasien Delta.

Wakil Ketua Satgas Covid-19 DIY, Biwara Yuswantana mengatakan, yang perlu ditekankan saat ini ialah tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) agar penularan tidak terus meningkat.

Baca juga: Remaja Bandel dan yang Terlibat Aksi Klitih di Yogyakarta Bakal Dibina TNI

Selain itu kepedulian masyarakat untuk menjaga kelompok rentan di antaranya lansia dan sejumlah kalangan lainnya juga sangat penting.

Mengingat rata-rata pasien Covid-19 yang meninggal di DIY beberapa minggu terakhir adalah kelompok rentan usia 50 tahun ke atas yang memilki komorbid.

"Karena Omicron ini 95 persen tanpa gejala. Jadi sangat penting untuk tetap patuhi prokes," katanya, Minggu (20/2).
Biwara menyampaikan, beban pasien varian Omicron bukan terletak pada RS.

"Jadi tidak seperti dulu Delta gejalanya berat, sehingga BOR penuh. Kalau sekarang BOR rendah karena Omicron beban ada di isoman dan isoter," jelasnya.

Baca juga: Misteri Kematian Pasutri di Klapanunggal, Istri Tewas Bersimbah Darah, Suami Tewas di Sumur

Baca juga: Marak Aksi Tawuran di Ibu Kota hingga Penggeledahan Diduga Markas Gangster di Tangerang

Menurut Biwara saat penanganan Covid-19 varian Delta, penggunaan oksigen dan perawatan di RS sangat perlu. "Tapi kalau sekarang penanganan lebih kepada pencegahan. Satgas desa berperan penting," tegasnya.

Sementara itu, Koordinator Bidang Hukum (Gakkum) Satgas Covid-19, Noviar Rahmad saat diwawancara menjelaskan, pihaknya terus melakukan upaya pengawasan dan penertiban masyarakat.

Senjak Perda Penanggulangan Covid-19 disahkan oleh legislatif, mereka kini mulai melakukan tindakan tegas terhadap masyarakat, guna meminimalisasi penularan.

"Penegakan Perda Covid-19 dan monitoring tetap berjalan, terutama penerapan prokes, penggunaan PeduliLindungi itu menjadi fokus kami," kata dia.

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kabar Terbaru Kasus Covid-19 di Yogyakarta, Antrean Isoter Makin Panjang

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini