Mereka ada yang hanyut, tersetrum listrik dan tertimpa longsoran.
"Dari 43 titik ini ada 5 orang yang meninggal," ungkapnya kepada awak media saat di Kantor Diskominfo Kota Serang, Selasa (1/3/2022).
"Tiga orang hanyut anak-anak, satu orang kesetrum sudah dewasa, dan satu orang terkena longsor," sambungnya.
3. Sejumlah warga mengungsi di tenda darurat
Terdampak banjir, 66 Kepala Keluarga (KK) dari Komplek Masjid Banten, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang membuat tenda darurat sementara dari terpal, Selasa (1/3/2022).
Diberitakan TribunBanten, warga mendirikan tenda di atas benteng reruntuhan Keraton Surosowan.
Berdasarkan informasi dari Ketua RT 03/011 Komplek Masjid Agung Banten, Haerudin, ada 125 warga dari 65 KK mendirikan tenda darurat.
Menurut Haerudin, bencana banjir kali ini lebih besar, tidak seperti biasanya.
Ketinggian banjir bervariasi, dari mulai setengah sampai satu meter.
Baca juga: BNPB: Banjir di Dua Kelurahan Serang Banten Mulai Surut
Sementara, di komplek Masjid Agung Banten, ketinggian banjir sekitar 70 cm.
Banjir terjadi sekitar pukul 13.00 WIB, berasal dari luapan kali Cibanten dan jebolnya tanggul di Kenari.
"Banjir dari luapan kali Cibanten, bendungan jebol di Kenari, banjir terjadi tahun ini saja," ujarnya saat ditemui di lokasi oleh TribunBanten.com, Selasa (1/3/2022).
Haerudin meminta pada aparat, untuk memberikan fasilitas berupa tenda.
"Kami minta ke aparat agar difasilitasi tenda, karena ini terbatas, kita buat tenda darurat dari terepal yang dibawa dari rumah," paparnya.