TRIBUNNEWS.COM, KAMPAR - Kapolres Kampar AKBP Rido Purba mengungkapkan kabar yang menyebut bahwa anggotanya melakukan penganiayaan terhadap tiga pria di Kampar, tidak benar.
Hal ini ditegaskan AKBP Rido Purba menanggapi kabar yang beredar bahwa ada anggotanya yang melakukan pemukulan terhadap seorang disabilitas, penyandang tunanetra, Sabtu (26/2/2022).
Diketahui kabar dugaan penganiayaan ini sempat bikin heboh.
"Tidak ada pemukulan yang dilakukan oleh anggota. Mereka hanya diberikan arahan untuk tidak melakukan hal-hal yang melanggar aturan maupun tindak kejahatan," kata Kapolres Kampar AKBP Rido Purba saat memberikan klarifikasi dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Kamis (3/3/2022) malam.
Ia mempersilakan pihak yang merasa dipukul petugas agar melapor ke Polres Kampar.
Pihaknya akan mengambil visum untuk memastikan kebenaran pemukulan tersebut.
Rido mengaku sudah memerintahkan Propam Polres Kampar untuk melakukan pemeriksaan dan investigasi.
Sehingga keterangan yang diperoleh akan mengungkap kejadian sebenarnya.
Baca juga: Sempat Berobat Pijat, Begini Kondisi Terkini Sopir Truk Korban Penganiayaan Pria Kekar di Cibubur
Bersamaan dengan bantahan ini, Rido menjelaskan kronologis versi Polres Kampar tentang kejadian sekitar pukul 22.00 WIB itu.
Saat itu, Tim TEMBAK Polres Kampar sedang patroli Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Harkamtibmas) di seputaran Bangkinang Kota.
Patroli dimaksudkan untuk mencegah tindak kejahatan dan mengantisipasi balap liar yang kerap dilakukan kalangan remaja di malam minggu.
"Saat melaksanakan patroli dan melewati Jalan Ahmad Yani Kota Bangkinang, tim melihat remaja yang mencurigakan sedang mengendarai sepeda motor Yamaha Mio GT tanpa Pelat Nomor yang berbonceng tiga dan tidak memakai helm," ujar Rido.
Petugas kemudian menghentikan mereka yang berbonceng tiga itu.
Tetapi, menurut Rido, mereka berusaha kabur dengan menambah laju sepeda motornya.