Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN - Dua santri meninggal dunia karena tenggelam di embung Desa Sunggingan, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen, Sabtu (5/3/2022).
Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, kedua santri tersebut PKC (15) berasal dari Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, dan ADM (16) berasal dari Desa Blangu, Kecamatan Gesi.
Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi melalui Kasi Humas Polres Sragen, AKP Suwarso mengatakan kejadian berawal ketika kedua korban bersama yang lainnya sedang melaksanakan ekstrakurikuler pertanian.
Mereka pergi ke kawasan tersebut sekitar pukul 05.30 WIB.
"Jadi ada kegiatan ekstrakurikuler pertanian di sawah yang berjarak 500 meter dari pondok yang diikuti 20 santri kelas 2 SMP," ungkap AKP Suwarso kepada TribunSolo.com.
Baca juga: Pemuda yang Tenggelam saat Berenang Pakai Galon di Danau Tangerang Ditemukan Tewas
Kegiatan ekstrakurikuler selesai sekitar pukul 07.15 WIB.
Karena berkegiatan di sawah, pakaian para santri menjadi kotor.
Kemudian, sekitar 10 santri membersihkan badan di embung sebelah sawah.
"Sebelum ke embung, salah satu pendamping santri menyampaikan kepada santri untuk jangan mandi di embung karena licin dan dalam," jelasnya.
"Tak berselang lama, seorang santri berteriak bahwa temannya tenggelam, yang kemudian dibantu warga untuk diberikan pertolongan namun korban sudah tidak kelihatan di permukaan," tambahnya.
Tak lama, warga memanggil tim SAR dan keduanya berhasil ditemukan, dan dilarikan ke Rumah Sakit Assalam Gemolong.
"Setelah dilakukan pemeriksaan, korban sudah meninggal dunia setelah tiba di rumah sakit dan tidak ada tanda-tanda kekerasan," ujarnya.
"Berdasarkan keterangan saksi-saksi, korban mandi dan bermain di embung tidak bisa berenang sehingga tenggelam," ujarnya.
Keluarga dari kedua korban menerima kejadian tersebut sebagai takdir, dan menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah korban.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kronologi Dua Santri Sragen Tewas : Bersihkan Badan, Tak Tahu Embung Dalam, Korban Tak Bisa Renang