TRIBUNNEWS.COM - Seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Bali, Ni Made Yartami (46), menceritakan bagaimana dirinya berhasil dievakuasi dari Ukraina.
Yartami diketahui bekerja sebagai terapis spa di Odessa, Ukraina sejak Juli 2021.
Namun, baru delapan bulan bekerja, ia harus kembali ke Indonesia lantaran terjadi konflik antara Rusia dan Ukraina.
Padahal, seharusnya sesuai kontrak, ia bekerja di Bali Spa selama dua tahun.
Seminggu sebelum invasi, ia diminta oleh Karina dari KBRI Kyiv agar mempersiapkan dokumen selengkap-lengkapnya.
Baca juga: Berita Foto : Cegah Pasukan Rusia Masuki Kyiv, Warga Pasang Barikade Tank
Baca juga: Rusia Ancam akan Tutup Pipa Gas Utama ke Jerman: Larangan Minyak Rusia Bisa Sebabkan Bencana Besar
Hal ini dikarenakan akan ada evakuasi sewaktu-waktu akibat kondisinya yang tidak kondusif.
“Dari perusahaan tetap meminta tenang sepanjang masih ada pihak kepolisian dan tentara."
"Tapi kami tetap sudah siap-siap sesuai arahan KBRI,” kata perempuan asli Tejakula, Buleleng ini yang ditemui di rumah kontrakannya, Jalan Siulan, Gang Anggrek Nomor 12 Penatih Dangin Puri, Denpasar, Selasa (8/3/2022).
Tanggal 23 malam rencananya akan dilakukan evakuasi dari KBRI Kyiv, akan tetapi rencana tersebut gagal karena bandara di Kyiv dibom dan jalanan ditutup.
Lalu dilakukan rapat oleh KBRI bersama Kementerian Luar Negeri Indonesia.
Akhirnya diputuskan dilakukan evakuasi dari Odessa menuju ke KBRI Bukares lewat jalan darat.
Evakuasi baru dilakukan pada 26 Februari 2022 pukul 19.00 waktu setempat dan molor dari rencana sebelumnya pukul 13.00 karena beberapa kendala.
Di sepanjang perjalanan mereka terus menemui pemeriksaan oleh tentara.
Bahkan tentara naik ke dalam bus dan mengecek penumpang satu persatu.