Laporan Kontributor Tribunjabar.id Kabupaten Sukabumi M Rizal Jalaludin
TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Sejumlah SPBU di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dipenuhi mobil yang antre untuk mengisi solar, Kamis (17/3/2022).
Salah satunya terlihat di SPBU di Kampung Cimaja, Desa Buniwangi, Kecamatan Surade.
Antrean mobil yang hendak mengisi bahan bakar solar di SPBU Batusapi, Kecamatan Palabuhanratu.
Salah seorang sopir truk armada Pajampangan, Epi mengaku antre sejak pukul 03.00 WIB dini hari hingga pukul 10.00 WIB masih antre di SPBU Kampung Cimaja, Desa Buniwangi, Kecamatan Surade.
"Saya sopir truk armada Pajampangan rela antre solar karena untuk beli solar yang mahal saya enggak bisa, nanti imbasnya ongkos tidak naik.
Baca juga: Gempa M 5,5 Guncang Sukabumi, BNPB Laporkan Belum Ada Dampak Kerusakan
Saya ngantre dari jam 3 pagi sampai sekarang, biasanya ngantrinya kadang-kadang ada 3 jam, kadang-kadang ada 4 jam," kata Epi kepada wartawan.
Menurutnya, antrean yang terjadi saat ini terbilang parah daripada yang terjadi sebelumnya.
"Ini baru-baru ini ada antrean. Dulu pernah ada cuma enggak separah ini.
Saya setiap hari armada saya pakai yang biosolar kalau yang mahal saya enggak bisa jalan karena ongkos enggak naik. Harapan selanjutnya saya minta diperlancar aja biosolar untuk wilayah Pajampangan," ucapnya.
Dengan terjadinya antrean itu menimbulkan pertanyaan dari sejumlah sopir tentang kelangkaan solar.
Unit Manager Communication, Relation & CSR Region Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan mengatakan, stok solar (subsidi) aman bagi masyarakat.
"Sebagai badan usaha yang diamanahkan untuk menyalurkan kebutuhan bahan bakar masyarat, Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) terus memastikan stok dan penyaluran bahan bakar berjalan dengan maksimal, salah satunya adalah penyaluran solar subsidi," kata Eko dalam keterangannya.
"Stok untuk seluruh jenis bahan bakar sangat aman di level 20 hari dan setiap hari stok ini sekaligus proses penyaluran ke SPBU terus dimonitor secara real time," jelasnya.
Eko menjelaskan, pertumbuhan ekonomi nasional saat ini yang realisasinya di atas 5 persen pasti akan berpengaruh terhadap peningkatan kebutuhan energi, salah satunya solar subsidi.
"Menyikapi hal ini, Pertamina Patra Niaga akan terus memastikan stok dan menjamin terjaganya proses distribusi dilapangan dengan maksimal. Pertamina Patra Niaga akan terus memonitor seluruh proses distribusi mulai dari Terminal BBM hingga konsumen, jadi kami pastikan di lembaga penyalur akan selalu tersedia bahan bakar bagi masyarakat," terangnya.
Baca juga: Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Bus di Bantul: Dengar Sopir Keluhkan Filter Solar Bermasalah
"Khusus solar subsidi, kami akan fokus pelayanan di jalur logistik serta jalur-jalur yang memang penggunannya adalah yang berhak menikmatinya," ucapnya.
Oleh karena itu, ia mengimbau agar masyarakat tidak khawatir dan tidak perlu melakukan panic buying.
"Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, stok aman tidak perlu melakukan panic buying. Pembelian bahan bakar kami imbau untuk tetap sesuai dengan kebutuhan dan untuk tetap hemat dalam penggunaannya mengingat saat ini harga minyak sangatlah mahal," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sopir Truk Harus Antre 7 Jam untuk Beli Solar, Antrean Panjang Terjadi di Sejumlah SPBU di Sukabumi