TRIBUNNEWS.COM, SLAWI - Ratusan rumah warga mengalami kerusakan ringan, sedang, dan berat akibat fenomena tanah bergerak yang menimpa Desa Padasari, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah pada 15 Januari 2022 lalu.
Karena intensitas hujan masih cukup tinggi, jumlah rumah warga yang terdampak kini terus bertambah.
Jika sebelumnya ada 210 rumah warga yang rusak, maka sampai pertengahan Maret 2022 ini bertambah menjadi 246 unit yang terdampak.
Kepala Desa Padasari, Mashuri, mengungkapkan upaya yang dilakukan yaitu memperbaiki rumah warga terdampak menggunakan dana dari donasi yang diterima.
Pihak desa juga dibantu oleh Polsek, Danramil, BPBD, PMI, dan pihak terkait lainnya.
"Donasi yang masuk sudah kami berikan kepada warga yang terdampak. Selain itu ada bantuan lagi dari beberapa pihak seperti asbes, semen, seng, dan lain-lain rencananya besok akan saya bagikan lagi ke warga. Sambil menunggu barangkali ada bantuan lagi dari provinsi," kata Mashuri kepada Tribunjateng.com, Kamis (17/3/2022).
Dijelaskan Mashuri, dari 246 rumah warga yang terdampak, 36 rumah di antaranya mengalami kerusakan berat dan tidak bisa ditempati.
Baca juga: Tanah dan Air yang Berada di Titik Tengah Pulau Bali di Bawa ke IKN Titik Nol
Sehingga pemilik rumah sampai mengungsi di Balai Desa, tapi saat pagi hari kembali pulang ke rumah untuk mengecek kondisi.
"Tapi saat ini yang 36 rumah ini sudah diperbaiki tapi belum sepenuhnya. Baru di beberapa sisi saja, terpenting saat malam hari bisa untuk tidur. Katakan satu kamar yang sudah diperbaiki, belum semuanya. Sekarang sudah tidak ada warga yang mengungsi di Balai Desa," jelasnya.
Apakah ada rencana relokasi? Mashuri mengatakan, ia sudah mengusulkan atau menyampaikan kepada warga yang terdampak mengenai rencana relokasi ke tempat yang lebih aman.
Namun, warga malah menolak untuk direlokasi dan lebih menginginkan mendapat bantuan material seperti asbes, semen, batu bata, genteng, dan lain-lain.
Sehingga, dari pada direlokasi, warga yang terdampak lebih mengharapkan bantuan material untuk membenahi rumah masing-masing.
"Kami sudah berusaha menyampaikan kepada warga yang terdampak mengenai relokasi, tapi mereka tidak mau dan lebih memilih tetap tinggal di rumah. Harapannya ada bantuan material lagi, sehingga rumah yang belum diperbaiki bisa segera dilakukan tindakan," jelasnya.
Sementara kepala desa mengatakan bahwa untuk kondisi tanah saat ini di Desa Padasari, sudah tidak ada yang bergerak lagi atau tidak ada bergerakan.