Laporan Kontributor Tribun Jabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Cianjur, Jawa Barat dan sekitarnya sejak Selasa(3/12/2024) kemarin. Imbasnya muncul fenomena tanah bergerak alias likuifaksi.
Baca juga: PDIP Soal Yulius Dapat Sanksi dari MKD: Menunjukkan Bagaimana Hegemoni Kekuasaan Bekerja
Sebanyak 35 rumah warga di tiga desa di Kecamatan Kadupandak Kabupaten Cianjur, Jawa Barat rusak berat akibat pergerakan tanah tersebut.
Kapolsek Kadupandak AKP Deden Hermansyah mengatakan, berdasarkan laporan bencana pergerakan tanah tersebut terjadi di empat desa, yaitu di Desa Sukakerta, Neglasari, dan Kadupandak.
"Laporan sementara yang kami dapat dari ke tiga desa tersebut tercatat ada 35 rumah warga terdampak. Dari 35 rumah itu 10 di antaranya berada di Kampung Babakan sumur, Desa Sukakerta, 9 rumah di Desa Neglasari, dan 16 lainya di Desa Kadupandak," ucapnya, Rabu(4/12/2024).
Baca juga: Kemenperin Sudah Beri Masukan Soal Pengecualian Truk Angkut Bahan Pokok di Libur Nataru
Deden mengatakan, hingga saat ini dari sejumlah laporan diterima tidak ada korban luka atau jiwa dalam kejadian bencana pergerakan tanah tersebut.
"Korban tidak ada, tapi sejumlah warga yang terdampak dan terancam terpaksa harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman," katanya.
Selain itu Deden mengatakan, pihaknya juga menerima laporan adanya sejumlah ruas jalan penghubung antar kecamatan yang tertutup material tanah longsor dan terdampak pergerakan tanah.
Baca juga: Temuan KNKT Soal Kondisi Lokasi Kecelakaan Maut di Km 92 Tol Cipularang
"Jalan ambles tersebut itu terjadi salah satunya jalan penghubung antara Desa Sukamaju, Cijati menuju Desa Bunisari, Kecamatan Leles," katanya.
Dia menambahkan, pihaknya hingga saat ini masih melakukan melakukan pendataan dan menurunkan sejumlah personel untuk melakukan penanganan di beberapa titik.
Baca juga: Bawaslu Didesak Hukum Pelaku Kecurangan Pilkada Kabupaten Sarmi Papua