TRIBUNNEWS.COM, AMLAPURA - Arus kendaraan yang hendak menyeberang dari Pelabuhan Padang Bai, Kabupaten Karangasem menuju Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) macet, Kamis (17/3) siang. Ratusan kendaraan terpaksa mengantre.
Diprediksi, kemacetan akan terus berlangsung sampai digelarnya event internasional MotoGp Mandalika.
Husein, sopir truk asal Lombok Barat, mengatakan, antrean kendaraan di Pelabuhan Padang Bai sejak tiga hari.
Volume kendaraan yang akan menyeberang terus bertambah setiap jam, terutama kendaraan roda 2 dan 4. Kemungkinan antrean akan terus meningkat karena kendaraan terus datang
"Saya datang ke Pelabuhan Padang Bai, Rabu (16/3) malam, sampai sekarang belum dapat giliran menyeberang. Sudah 8 jam menunggu antrean. Semoga sekarang dapat giliran menyeberang," harap Husein.
Koordinator Satuan Pelayanan BPTD Wilayah XII Bali Pelabuhan Padang Bai, Nyoman Agus Sugiarta mengatakan, penumpang dan kendaraan yang menyeberang terus meningkat. Terutama penumpang kendaraan roda 2 dan 4 (mobil pribadi). Persentase kenaikan 50 persen per hari.
"Kendaraan roda 2 dan 4 pribadi yang meningkat. Dari kemarin lonjakan penumpangnya. Kemungkinn kendaraan roda 2 dan 4 akan terus meningkat hingga peerhelatan MotoGP Mandalika," kata Agus.
Ditambahkan, meningkatnya penumpang dari Pelabuhan Padang Bai menuju Pelabuhan Lembar disebabkan beberapa faktor. Diantaranya perhelatan internasional yakni Moto GP di Sirkuit Mandalika yang hitung hari. Kemungkinan jumlah penumpang akan terus meningkat sampai H-1 MotoGP.
"Adanya SE No 11 Tahun 2022 tentang ketentuan perjalanan orang dalam negeri di masa pandemi Covid-19. Persyaratan rapid test antigen sudah tak berlaku bagi penumpang yang telah vaksin tahap II dan booster. Sedangkan yang baru tahap I tetap pakai antigen," jelas Agus.
SE Nomor 11 Tahun 2022 sangat berpengaruh dalam mendongkrak jumlah penumpang yang menyeberang. Terutama penumpang pejalan kaki serta pengguna kendaraan roda 2.
Sedangkan penumpang fast boat juga mengalami peningkatan, cuma tak signifikan seperti armada ferry.
Proses bongkar muat ferry di Pelabuhan Padang Bai dipercepat lantaran macet. Nyoman Sugiarta mengatakan, proses bongkar muat kapal yang semula 1.5 jam dipercepat menjadi 1 jam.
Tetapi sifatnya kondisional, tergantung situasi. Seandainya lonjakan penumpang dan kendaraan terus meningkat, tidak menutup kemungkinan proses bongkar muat kembali dipercepat menjadi 30 sampai 45 menit.
"Kalau sudah penuh kapal langsung diberangkatkan. Makanya kita percepat proses bongkar muatnya. Kalau meningkat terus terpaksa waktu bongkar muat jadi 30 menit," kata Agus.