"Kita sudah melihat ada Parade di Jakarta sebagai bentuk apresiasi kita, Presiden Jokowi langsung menerima, tapi kita (Pemprov NTB) tidak besar-besaran karena juga kan masih masa pandemi," kata Zulkielimansyah.
Zul mengingatkan masyarakat agar tak euforia menyambut pagelaran MotoGP di Pertamina Mandalika International Street Circuit karena sejumlah masalah yang terjadi saat ini, seperti kelangkaan minyak goreng.
Namun, Zul menyebut, penyambutan tak dibuat secara berlebihan agar para pembalap MotoGP juga tak terlalu lelah mengikuti rangkaian acara.
"Hari ini kita di sini tidak berlebihan karena takutnya juga kecapekan, jangan sampai nanti kebanyakan upacara, akhirnya enggak lomba-lomba," kata Zul.
Sementara itu para pembalap MotoGP sembari menunggu gelaran adu balap mereka terlihat melakukan aktivitas bersantai sambil berinteraksi dengan masyarakat lokal, maupun menikmati keindahan alam di Lombok.
Bahkan, beberapa pembalap terlihat membagikan cerita mereka mulai dari kedatangan di Bandara Internasional Lombok Zainuddin Abdul Madjid.
Pembalap tim Suzuki Ecstar asal Spanyol, Álex Rins, misalnya, disambut di bandara oleh masyarakat Lombok yang antusias berfoto bersama.
Sementara itu, Aleix Espargaro tampak mengisi waktunya dengan bersepeda keliling Mandalika. Itu diunggahnya melalui Instagram Story.
Terbaru, ia terlihat mengunggah foto sekotak nasi goreng dengan telur mata sapi di atasnya. Menu tersebut dinikmatinya di tempatnya menginap di kawasan Kuta Mandalika.
Beberapa pembalap lainnya tampak menikmati waktu santai sambil minum es kelapa muda. Salah satunya adalah Enea Bastianini, yang mengunggah Instagram Story sambil menggenggam kelapa muda di tangannya.
Pembalap Moto3 Red Bull KTM Ajo asal Spanyol, Jaume Masia Vargas juga menampilkan berbagai foto selama beraktivitas di Mandalika. Ia terlihat menikmati air kelapa sambil berenang, berfoto dengan anak kecil penjual gelang, dan memberi makan seekor monyet.
Pembalap Aprilia Racing Aleix Espargaro pun mendapat oleh-oleh khas Lombok. Rider asal Spanyol ini menggemari kearifan lokal Indonesia sekaligus antusiasme masyarakat yang menyukai balapan MotoGP.
“Antusiasme masyarakat yang menyukai MotoGP di Indonesia sangat tinggi, hal ini seperti sepak bola, disukai oleh siapa saja dan di mana saja,” ujarnya kepada Tribun secara daring difasilitasi Castrol, Kamis (17/3).
Antusiasme ini selaras dengan iklim tropis Indonesia yang menyajikan suasana berbeda dengan negara asalnya. Cuaca di Mandalika, kata Espargaro, sangat panas. (ful/zae/Tribun Network/jim/kps/wly)
Baca juga: Kisah Kadek Mega, Perajin Minyak Tandusan di Bangli Bisa Sekolahkan Anak hingga S2