TRIBUNNEWS.COM - Insiden jembatan gantung ambruk terjadi di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Akibat kejadian ini, puluhan santri terjatuh ke sungai dari ketinggian sekitar 3 meter.
Beberapa santri kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Sementara ambruknya jembatan bermula saat para korban hendak foto bersama.
Bagaimana kelengkapan informasinya? Berikut fakta-faktanya dirangkum dari TribunJabar.id dan Kompas.com, Sabtu (26/3/2022):
Baca juga: Jembatan Gantung Leuwi Nutug Ciamis Ambruk Sebelum Diresmikan, Ini Penyebabnya
Kronologi kejadian
Kejadian ini bermula saat santri Pondok Pesantren Al Huda, Turalak, Desa Sukamaju, Kecamatan Baregbeg, Ciamis menggelar acara syukuran khataman, sekaligus munggahan di sisi Sungai Cileueur pada Jumat (25/3/2022) pagi.
Diketahui sisi Sungai Cileueur Blok Leuwi Nutug tersebut ada lahan milik pesantren.
Saat menunggu masaknya nasi liwet para santri naik ke jembatan gantung yang sedang tahap penyelesaian pembangunan. Mereka berfoto selfi.
Saat lagi asyik berfoto selfi tersebut jembatan gantung Leuwi Nutug yang menghubungkan Kampung Turalak dengan Dusun Bangunsirna, Desa Sukamaju tersebut mendadak putus.
Kaitan kawat slingnya terlepas sehingga puluhan santri di atasnya terjatuh masuk Sungai Cileueur.
Baca juga: Jembatan di Lebak Ambruk, Aktivitas Warga Sangat Terganggu
Ada korban luka
Pengurus Pondok Pesantren Al Huda Turalak, H Mamat Ahmad Solihudin membenarkan insiden ini.
Ia mengatakan, ada 55 santri yang jatuh ke Sungai Cileueur, 36 santri mengalami luka-luka, lebam, dan keseleo, sementara 19 orang lainnya selamat.