TRIBUNNEWS.COM - Dua kelompok mahasiswa UIN Alauddin Makassar terlibat bentrok pada Selasa (29/3/2022).
Insiden terjadi di Kampus II UIN Alauddin, Samata Kabupaten Gowa.
Selain adu jotos, bentrokan diwarnai dengan saling lempar batu.
Sejumlah orang terluka akibat insiden ini.
Kepala Security UIN Alauddin, Syarifuddin mengaku belum bisa memastikan fakultas apa yang menjadi pemicu bentrok.
Begitupula pemicunya belum diketahui.
Baca juga: Sidang Kasus Bentrok Berdarah di Lahan Tebu, Ratusan Petani Datangi Pengadilan Negeri Indramayu
Dari laporan bahwa ada sekelompok mahasiswa yang melempar di salah satu fakultas.
Kemudian terjadi aksi balasan
Dilaporkan sejumlah mahasiswa menjadi korban lemparan batu.
Termasuk pimpinan fakultas
Namun, pihaknya belum bisa mengidentifikasi berapa jumlah korban luka.
"Kita belum bisa identifikasi berapa jumlah korban yang jelas ada. Wakil Dekan 3 Saintek, Wakil Dekan Syariah, dan Wadek 1 Syariah kena lemparan batu," ujarnya.
Dia menambahkan kondisi kampus saat ini mulai kondisif.
Selain itu, pihaknya mengupayakan hal serupa tidak terulang lagi.
Baca juga: Dua Kelompok Pemuda di Kota Bima Bentrok, Polisi Sita Anak Panah dan Senjata Tajam
Penyebab bentrokan
Bentrok dua kelompok Mahasiswa di Kampus II UIN Alauddin, Samata Kabupaten Gowa diduga karena ketersinggungan.
Hal itu disampaikan Wakil Rektor III UIN Alauddin Makassar, Prof Darussalam Syamsuddin.
"Jadi yang kemarin itu saya lihat dipicu permasalahan biasa, ada ketersinggungan," ujarnya saat ditemui di Rektoran Kampus II UIN Alauddin Samata Gowa, Rabu (30/3/2022).
Darussalam mengaku menyikapi kericuhan dan mahasiswa diduga terlibat akan diberi saksi sesuai peraturan kampus yang berlaku.
"Kita punya buku pedoman, disitu semua ada. Ada SK Rektor tentang tata tertib, intinya semuanya sudah diatur dalam buku pedoman tersebut," kata dia.
Baca juga: Kader PDI Perjuangan Bentrok dengan PT KAI di Medan, Ini Penyebabnya
Kata Darussalam, untuk mahasiswa yang terlibat dan melakukan pengrusakan pihaknya akan bekerja sama dengan keamanan.
"Yang lakukan pengrusakan kita akan kerja sama dengan pihak keamanan dan akan dilakukan proses seperti proses tindakan kriminal jika ada pengrusakan," ujarnya.
Selain itu, Ia mengaku akan bekerja sama juga dengan Kepolisian terkait tindakan mengarah kriminal atau tindak pidana.
Sementara, sanksi akademik juga akan ditangani bagi para mahasiswa terlibat bentrok.
Untuk akademik ditangani komite penegakan kode etik mahasiswa.
Prof Darussalam menjelaskan bahwa bentrok ini berawal mahasiswa Saintek merasa ada yang melempar di sekretnya.
"Lalu orang yang diduga melempar ini diduga larinya ke fakultas syariah, di situ dia mencari apakah betul mahasiswa Syariah. Padahal belum tentu. Jadi nanti pihak keamanan dan pimpinan fakultas akan mendalami ini," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul 3 Wadek jadi Korban Bentrok Dua Kelompok Mahasiswa di UIN Alauddin Samata Gowa dan Wakil Rektor III UIN Alauddin Makassar Beberkan Pemicu 2 Kelompok Mahasiswa Bentrok
(Tribun-Timur.com/Sayyid Zulfadli Saleh Wahab)