Tetapi malah ada yang membawa dua bilah celurit.
Baca juga: Diduga Hendak Tawuran, Polisi Amankan Remaja Pembawa Celurit, Tombak hingga Bom Molotov di Palembang
Salah satu pelaku, JS dihadapan petugas kepolisian mengaku menyesal.
Ia yang bertugas sebagai joki motor mengaku awalnya tidak mengetahui kalau dua rekannya, BM dan F ternyata malam itu membawa celurit.
Ia mengaku hanya diajak.
"Saya cuma diajak. Katanya, mau perang sarung menyambut bulan ramadan," kata JS tertunduk.
Perang Sarung Kulon Progo
Sebanyak delapan pelajar dari berbagai sekolah di Kabupaten Kulon Progo yang terlibat dalam kejadian ini diamankan oleh aparat kepolisian.
Mereka diamakan ketika hendak melakukan aksi tawuran perang sarung di wilayah Milir, Kalurahan Kedungsari, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Selasa (5/3/2022) dini hari.
Kedelapan anak yaitu SI (17) warga Pengasih, FT warga Lendah, DB (16) warga Lendah, MH (16) warga Pengasih, JM (16) warga Lendah, ZK (16) warga Sentolo, AA(14) warga Lendah dan AS (16) warga Pengasih.
Kapolres Kulon Progo, AKBP Muharomah Fajarini menjelaskan aksi ini diketahui oleh anggota reskrim dan sabhara yang sebelumnya mendapatkan informasi akan adatawuran oleh sejumlah anak di wilayah Milir.
Kemudian oleh jajaran kepolisian ditindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan di lokasi tersebut.
"Setelah disediliki ternyata benar didapatkan delapan anak yang diduga keras akan melakukan tawuran dan disepakati alatnya berupa sarung yang dililit hingga menyerupai tongkat atau anak-anak menyebutnya perang sarung," katanya saat konferensi pers dengan awak media di Aula Polres Kulon Progo, Selasa (5/3/2022). ( Tribunjogja.com/Nto/Rif /Scp)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Perang Sarung Tren Baru Kencan Adu Jotos Berkelompok di Daerah Istimewa Yogyakarta