Ia mengatakan, ada 8 korban dengan usia yang berbeda-beda.
Korban rata-rata berumur 7-10 tahun sementara sisanya sudah beranjak dewasa.
"Jumlah korban ada delapan, di mana enam korban ini masih anak-anak sementara yang dua korban ini sudah dewasa,” Tony.
Tony menambahkan, pihaknya masih terus mengembangkan kasus tindak asusila yang dilakukan oleh oknum guru mengaji tersebut.
Tidak terutup kemungkinan masih ada korban lainnya, mengingat dari pengakuan pelaku beraksi sejak dua tahun lalu.
“Proses masih jalan, masih pemberkasan,” imbuhnya.
Baca juga: Cinta Tak Berbalas, Seorang Pria Lakukan Pelecehan dan Bunuh Wanita Setelah Perhatiannya Diacuhkan
Korban ditakut-takuti dengan dosa
Tony menjelaskan, modus yang dipakai pelaku untuk melancarkan aksinya dengan tidak dengan mengiming-imingi korban hadiah.
Melainkan pelaku mengancam para korbannya.
"Modusnya, pelaku memanggil korban ke rumahnya lalu digerayangi atau diraba-raba. Pelaku bilang kepada korban untuk tidak bilang ke siapapun karena dosa," ucap Toni.
Korban yang masih lugu menurut saja dengan apa yang diperintahkan oleh R, apalagi R merupakan sosok yang disegani di lingkungannya.
Aksi bejat tersebut terungkap saat seorang korban bercerita kepada ibunya.
"Ibunya cerita-cerita ternyata anak-anak tetangga yang merasa dilecehkan akhirnya keluar omongan juga," lanjutnya.
Dari kesaksian R, dirinya melakukan hal tersebut untuk mencoba apakah alat kelaminnya masih bisa ereksi atau tidak.