Laporan Wartawan Tribun Jateng Desta Leila Kartika
TRIBUNNEWS.COM, TEGAL - Perang sarung yang melibatkan dua kelompok remaja di Kelurahan Procot, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Minggu (10/4/2022) sekitar pukul 02.30 WIB menewaskan seorang remaja.
Remaja berinisial CS (16) itu tewas setelah sempat dibawa ke RSUD dr Soeselo Slawi.
Kasat Reskrim Polres Tegal, AKP I Dewa Gede Ditya Krishnanda mengatakan, CS merupakan warga kelurahan Procot, Kecamatan Slawi dan saat ini duduk di bangku kelas 12 salah satu SMK Negeri di Slawi.
Dikatakan, sebelum dibawa ke rumah sakit dan akhirnya meninggal dunia, korban mengikuti perang sarung antar dua kelompok remaja dari Kelurahan Procot dan Kagok.
Informasi yang diperoleh, anak-anak dari dua kelurahan tersebut saling mengundang, kumpul dan perang sarung.
Baca juga: Diringkus Saat Lagi Karaoke di Slawi, Pria Penghina Suku Betawi yang Viral Terancam 5 Tahun Penjara
Tapi informasi tersebut masih bersifat sementara, sehingga masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut, termasuk memeriksa para saksi.
"Sesuai hasil penyelidikan kami, korban dianiaya lebih dari 10 orang yang menyebabkan korban tidak sadarkan diri dan akhirnya dibawa ke rumah sakit.
Kemudian sekitar pukul 18.45 WIB korban dinyatakan meninggal dunia," ungkap Kasat Reskrim, AKP Dewa, pada Tribunjateng.com, Senin (11/4/2022).
Sementara itu, upaya penyelidikan sejauh ini berdasar keterangan saksi dan bukti yang diperoleh, sudah diamankan kurang lebih 10 orang dan mereka masih tahap pemeriksaan atau diperiksa sebagai saksi.
Petugas pemularasan jenazah RSUD dr Soeselo Slawi, Ida, mengatakan korban sempat mendapat perawatan di ruang mawar sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Di tubuh korban terdapat beberapa luka seperti lecet, luka di bagian hidung, bibir, dan yang paling parah dibagian kepala belakang.
"Luka yang paling parah di bagian kepala, kalau di punggung atau bagian tubuh lainnya tidak ada luka sabetan atau apa," kata Ida.
Paman korban, Hadi yang ditemui saat sedang menunggu di ruang pemulasaran jenazah RSUD dr Soeselo Slawi, bercerita bahwa ia tidak mengetahui secara detail mengenai kejadian yang menimpa keponakannya tersebut.
Mengingat tempat tinggalnya tidak di satu wilayah yang sama.
Ia mendapat informasi mengenai peristiwa naas tersebut pada Minggu malam.
Hadi pun menceritakan sedikit mengenai sosok keponakannya yang saat ini duduk di bangku kelas 12 dan sedang menjalani ujian.
Baca juga: Polres Tegal Pastikan Pelaku Mutilasi di Kecamatan Suradadi Tidak Terindikasi Gangguan Jiwa
Korban dikenal sebagai sosok yang tidak pernah neko-neko, kesehariannya di rumah pun biasanya rutin mengaji dan hadroh sehingga sempat tidak menyangka saat diberitahu bahwa keponakannya menjadi korban aksi perang sarung.
"Kalau kronologi pastinya saya kurang tahu secara detail.
Tapi saya dikabari Minggu malam. Ya saya sempat kaget, tidak menyangka semisal keponakan saya jadi korban.
Anaknya baik, kesibukan di rumah juga biasanya mengaji dan hadroh," jelas Hadi.
Diketahui, alamat rumah korban berada di Kelurahan Procot, RT 01/RW 03, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal.
Sesuai penuturan pihak keluarga, setelah pengambilan jenazah korban dan disalatkan, selanjutnya akan langsung dimakamkan di pemakaman kelurahan setempat.
Polsek Slawi, sebelumnya sudah melakukan upaya antisipasi dan mencegah terjadinya perang sarung yang marak terjadi sejak memasuki Ramadan.
Salah satunya dengan melakukan patroli di tempat-tempat yang diterangai menjadi lokasi perang sarung. (dta)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Video Innalillahi, Tawur Sarung Bocil di Tegal 1 Meninggal di Rumah Sakit