"Jadi ada peristiwa sebelumnya, enggak bisa kita simpulkan korban itu diserang geng motor," kata Rudy.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya masih mendalami kasus tersebut dan telah memeriksa sejumlah saksi.
"Belum bisa kita simpulkan itu dilakukan oleh geng motor atau bukan. Delapan orang yang sudah diperiksa saksi, sementara belum bisa kita sampaikan hasilnya," ucapnya.
Dari hasil pemeriksaan di lapangan, teman-teman yang bersama dengan korban saat penyerangan terjadi juga anggota Pemuda Pancasila.
Rudy mencurigai, ini ada hubungannya dengan kasus sebelumnya.
Meski Rudy berkeyakinan demikian, namun hal itu dibantah ibu korban.
Baca juga: Polisi Ungkap Alasan Putra Siregar Langsung Ditahan atas Kasus Penganiayaan, Khawatir Melarikan Diri
Menurut Ely Susanti, orangtua dari Radja Jaya Wardhana, anaknya bukan Ketua Ranting Pemuda Pancasila di Marelan.
"Enggak, dia enggak ada ikut kayak gitu, apalagi jadi ketua," kata Ely kepada Tribun-medan.com, Senin (11/4/2022).
Menurutnya, tudingan tersebut merupakan isu yang beredar.
"Kalau isu yang beredar itu entah apa - apa isinya, ada lagi yang bilang orang itu ngumpul di kafe dan sudah bentrok duluan di kafe itu," ucapnya.
Ia mengatakan, jika memang bentrok tersebut terjadi, pastilah korban mengenali para pelaku yang membacoknya.
"Kalau memanglah orang itu ngumpul di situ dan bentrok, sudah tahulah dia siapa yang bacok dia, ini dia aja enggak ada yang kenal," tuturnya.
Namun, ia menyebutkan bahwa beberapa teman dari anaknya memang benar merupakan anggota OKP di kawasan tersebut.
"Kawan - kawan dia ada beberapa yang ikut OKP, jadi dia pun kadang duduk-duduk sama orang itu di pos nya," katanya.