Laporan Reporter POS KUPANG. COM, Teni Jenahas
TRIBUNNEWS.COM, ATAMBUA - Enam jenazah korban kecelakaan di Pegunungan Arfak Papua Barat tiba di rumah duka di Dusun Tulakadik, Desa Derok Faturene, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, NTT, Kamis (14/4/2022) sekitar pukul 21.30 Wita.
Enam jenazah ini merupakan satu rumpun keluarga suku besar Bedasi.
Dari 6 jenazah tersebut, ada lima yang dimakamkan di Tulakadik dan kelima jenazah dimakamkan dalam satu liang lahad.
Sedangkan satu jenazah lainnya dibawa ke Harekain Kabupaten Malaka.
Perwakilan keluarga Yohanes, Atok menjelaskan, enam jenazah disemayamkan pada satu tempat yaitu di tenda di luar rumah.
Jenazah disemayamkan di luar rumah karena sesuai dengan tradisi dan adat istiadat setempat, orang yang meninggal tidak wajar tidak dibawa ke dalam rumah tinggal maupun rumah adat.
Dari enam jenazah korban, ada satu jenazah atas nama Adi Nahak akan dibawa ke Harekain Kabupaten Malaka yang merupakan kampung halamannya.
Jenazah korban disemayamkan sementara di Tulakadik karena istrinya berasal dari kampung tersebut.
"Satu jenazah saudara kami Adi Nahak, dia adalah anak mantu di sini, dia berasal dari Harekain Kabupaten Malaka. Karena istrinya asal dari kampung sini maka ini malam disemayamkan di sini dulu. Besok baru keluarga Harekain Builaran bawa ke Malaka untuk dikuburkan di sana," terang Atok.
Sedangkan lima jenazah lainnya dimakamkan di Tulakadik dan kelima jenazah dimakamkan dalam satu lubang.
Hal ini dibenarkan oleh anggota keluarga yang lain, Kristoforus Berek, Yudo Berek dan Anus Moruk.
"Mereka kubur satu lubang. Kita sudah gali lubang kubur ukuran lima jenazah, panjang lima meter dan lebar dua meter. Nanti satu lubang itu baru kita bikin sekat," kata Kristoforus Berek.
13 Orang Tewas di Tempat