Dilansir Kompas.com, Amaq Sinta diadang empat begal bersenjata tajam saat melintas di Jalan Desa Ganti.
Baca juga: Heboh Kasus Korban Begal jadi Tersangka di Lombok, Ini 2 Kasus Serupa yang Pernah Terjadi
Baca juga: Reza Indragiri Ungkap Analisis Peluang Hakim Hukum Korban Begal di Lombok Tengah yang Jadi Tersangka
Ia mengaku sempat berteriak minta tolong untuk meminta bantuan, namun tak ada warga yang datang.
Karena itu, Amaq Sinta pun membela diri menggunakan pisau dapur yang dibawanya.
"Saya melakukan itu karena dalam keadaan terpaksa."
"Diadang dan diserang dengan senjata tajam, mau tidak mau harus kita melawan,” terangnya, Kamis (14/4/2022).
Dua begal lainnya pun melarikan diri usai menyaksikan dua rekannya terkapar bersimbah darah.
Kendati berhasil membela diri hingga membunuh dua begal, Amaq Sinta sempat terkena sabetan senjata samurai yang dibawa pelaku.
Namun, beruntung ia tak mengalami luka parah.
"Tuhan memberi perlindungan pada saya, tidak ada ilmu kebal," ucapnya.
"Melihat senjata yang dipakai saat menebas tangan saya, mungkin tangan saya sudah putus."
"Tapi, saya tidak apa-apa karena Tuhan melindungi," imbuhnya.
Baca juga: Wartawan Tanya Polisi Tips Jika Masyarakat Ketemu Begal agar Tidak Jadi Tersangka: Harus Lari Gitu?
Baca juga: Fakta-fakta Korban Begal Jadi Tersangka Pembunuhan di Lombok Tengah: Kronologi hingga Update Kasus
Saat dini hari, barulah warga beramai-ramai menolong Amaq Sinta.
Mereka kemudian mengantar Amaq Sinta pulang ke rumahnya di Dusun Matek Maling.
Pada Minggu (10/4/2022) sore, pihak kepolisian mendatangi kediaman Amaq Sinta sambil membawa sepeda motor miliknya.