Menurut Lulut, perusahaan mengatakan telah menerapkan Standard Operational Prosedure (SOP), termasuk juga oleh korban pada saat kejadian.
"Penyebab pasti kejadian masih dalam tahap penyelidikan Polres Banjarnegara dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah. Selama masa penyidikan, Serulingmas Zoo menutup sementara kunjungan," imbuhnya.
Dia menegaskan, tidak ada tanda-tanda korban dimakan harimau.
Hal itu ditandai dengan tidak adanya organ tubuh yang hilang dari korban.
Ketika ditemukan pada tubuh korban hanya berupa bekas gigitan di bagian leher dan bekas cakaran punggung.
Pengelola juga menegaskan kejadian penyerangan harimau terhadap karyawan tidak disebabkan oleh kurangnya pakan satwa.
"Kalau ada info kurang pakan itu tidak benar, ada nutrisionisnya yang memberikan makan dengan jumlah tertentu," katanya.
Kasatreskrim Polres Banjarnegara, AKP Bintoro Thio mengatakan, pihaknya memeriksa dua orang saksi dalam kasus tersebut.
"Ada dua orang diperiksa dari Serulingmas. Kalau dari Serulingmas mengatakan, sesuai SOP, tapi masih kami selidiki juga. Karena dari pihak Serulingmas belum memberikan SOP-nya itu seperti apa. BKSDA nanti akan dihubungi," imbuhnya.
Baca juga: Begini Kronologi Karyawan Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas Diterkam Harimau
Bikin Panik Pengunjung
Akhir tahun lalu, Harimau Benggala di Taman Rekreasi Marga Satwa (TRMS) Serulingmas Banjarnegara sempat berulah hingga membuat para pengunjung panik.
Harimau Benggala melompat ke atap dekat ventilasi di dalam kandang display, Sabtu (25/12/2021) sekitar pukul 13.15 WIB.
Aksi harimau itu membuat panik para pengunjung.
Kejadian itu menimbulkan keadaan darurat di dalam objek wisata.