TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Dua patung macan berusia lebih dari satu abad hilang.
Diduga Patung Macan yang menghiasi kompleks Pemakaman Tionghoa, Kelurahan Pojok, Kota Kediri, itu dicuri pemburu barang antik.
Patung Macan yang hilang memiliki tinggi sekitar 1,5 meter dengan berat sekitar setengah ton terbuat dari batu alam warna kehijauan.
Selain mencuri dua Patung Macan, pencuri juga merusak batuan bergambar relief di kompleks makam.
Batuan relief terlihat masih berserakan di sekitar lokasi.
Baca juga: Rindu Sambal Buatan Emak, Yusuf Mudik Kendarai Vespa Ekstrim dari Sabang Aceh ke Malang
Baca juga: Tenda di Pelabuhan Merak Roboh Timpa Keluarga Pemudik Motor, Sang Anak Menangis Histeris
Kedua Patung Macan yang hilang ini merupakan peninggalan leluhur keluarga besar Eko Budiono.
Beberapa tahun lalu, kedua patung itu pernah ditawar seharga Rp 2 miliar.
Pantauan di sekitar lokasi, pencurian itu diperkuat dengan tertinggalnya barang bukti kaos warna hitam.
Kawanan pencuri diduga membawa kendaraan roda empat untuk mengangkut kedua patung antik.
Sementara itu, Eko Budiono, satu di antara ahli waris makam mengaku, mengetahui kedua patung antik peninggalan leluhurnya telah hilang sejak dua hari lalu.
"Saya dikabari adik saya kalau Patung Macan telah hilang. Kami akan melaporkan hilangnya Patung Macan ke Polres Kediri Kota," ungkap Eko Budiono ditemui di kompleks Pemakaman Tionghoa, Rabu (27/4/2022).
Baca juga: Potret Artis Barbie Kumalasari Jadi Kuasa Hukum Terdakwa Oknum Guru Ngaji Cabul di Depok
Baca juga: Konvoi SOTR dan Karaoke Keliling di Muara Angke, Puluhan Orang Diamankan, Ada yang Positif Narkoba
Eko Budianto mengingatkan, pelaku pencurian patung segera mengembalikan kedua patung di tempatnya semula.
"Bagi pelakunya kembalikan ke tempat semula. Karena keluarga kami telah sepakat untuk tidak menjualnya," ungkapnya.
Bagi masyarakat yang mengetahui keberadaan kedua Patung Macan berada, diharapkan bisa melaporkan kepada petugas kepolisian terdekat.
"Kami akan memberikan hadiah Rp 25 juta supaya patungnya dikembalikan ke tempat semula," ungkapnya.
Eko menjelaskan, kedua Patung Macan telah berusia ratusan tahun.
Sekitar 8 tahun lalu kedua patung sempat dipindahkan ke kediamannya di Perumahan Candra Kirana, Kota Kediri.
Diakui Eko, sebelumnya pernah ada koleganya yang datang ke rumah menawar kedua patung antik tersebut.
"Katanya ditawar orang Brunai atau Malaysia seharga Rp 2 miliar. Setelah saya rapatkan keluarga tidak akan menjualnya," jelasnya.
Karena patung tidak dijual, selanjutnya kedua Patung Macan dikembalikan ke kompleks pemakaman keluarga di Pemakaman Tionghoa Kelurahan Pojok.
Baca juga: Kompak, Anies dan Ahmad Riza Patria Tak Mudik, Pilih Jaga Gawang Berlebaran di Ibu Kota
Baca juga: Bupati Ade Yasin Tersangka dan Ditahan KPK, Pendopo di Cibinong Sepi, Pintu Gerbang Tertutup Rapat
Baca juga: 2 Pria Mengaku Beli Uang Palsu Secara Online Lalu Diedarkan di Pasar Cikema Cibinong
Eko berharap, setelah kasus hilangnya kedua Patung Macan dilaporkan, kepolisian segera menindaklanjuti supaya patungnya segera ditemukan.
Karena kasus pencurian patung dan relief di Pemakaman Tionghoa, Kota Kediri sudah sering terjadi. "
Sudah sering kali barang-barang di Makam Cina ini hilang dijual harganya miliaran," ungkapnya.
Diduga kasus hilangnya kedua Patung Macan ada sindikat pencurian barang antik yang bermain.
"Saya yakin ada sindikatnya, ada yang pesan," tandasnya.
Sementara Kapolsek Mojoroto Kota Kediri, Kompol Muhklason mengaku, masih belum mendapatkan laporan adanya kehilangan Patung Macan di kompleks Pemakaman Tionghoa.
Artikel ini telah tayang di TribunMadura.com dengan judul Seharga 2 Mobil Alphard, Patung Macan di Kompleks Pemakaman Tionghoa Dicuri, Kaus Hitam Jadi Bukti,