TRIBUNNEWS.COM, BANTEN - Kemacetan mengular menuju Pelabuhan Merak sepanjang hingga 20 kilometer terpantau pada Sabtu (30/4/2022) sekitar pukul 09.12 WIB.
Antrean kendaraan terjadi di dalam tol 10 km dan setelah keluar gerbang Tol Merak di Jalur Cikuasa Atas hingga Pelabuhan Merak.
Di kantong parkir tujuh dermaga dan toll gate Pelabuhan Merak, kepadatan kendaraan juga terjadi.
Baca juga: Listyo Sigit Prabowo: Diperlukan Rekayasa Tambahan Dalam Mencegah kepadatan Di Pelabuhan Merak
Pemudik yang menggunakan roda dua mendominasi dan memenuhi di setiap dermaga dan di toll gate atau loket pemeriksaan tiket.
Petugas kepolisan dan PT ASDP terus melakukan pengaturan kendaraan agar proses bongkar muat di dermaga berjalan cepat.
Hal itu dilakukan agar kendaraan dapat segera terangkut ke dalam kapal.
Direktur Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Junaidi, mengatakan terjadi lonjakan pemudik dua hari terakhir.
"Dari arah Jakarta menuju Sumatera melalui angkutan penyeberangan Merak menuju Bahauheni," katanya, Sabtu.
Menurut dia, sejumlah skenario telah dijalankan oleh pihak kepolisan agar tidak terjadi stagnasi di dalam area Pelabuhan Merak.
Adapun antrean di jalan tol dan non-tol merupakan strategi yang sudah dilakukan.
"Memang saat ini ada antrean yang ada di jalan tol dan Cikuasa Atas bagian daripada rekayasa lalu lintas yang mana agar tidak terhadi stagnasi di pelabuhan," ujar Junaedi.
Berdasarkan data dari Posko Merak pada 22 April (H-10) hingga Jumat 29 April atau (H-3) pukul 20.00 WIB, tercatat ada 509.224 orang terdiri atas 480.580 orang di dalam kendaraan dan pejalan kaki 28.644 orang yang telah melalui Pelabuhan Merak.
Kemudian, ada 120.796 unit kendaraan yang meninggalkan Pulau Jawa menuju Sumatera melalui Pelabuhan Merak, Banten.
Baca juga: Urai Kemacetan di Merak, Menhub Siapkan Pelabuhan Tambahan di Ciwandan dan Indah Kiat
Dari total kendaraan, dapat diperinci jumlah roda dua 31.365 unit, roda empat 65.143 unit, bus 3.231 unit, dan truk 20.787 unit.