Korban Sempat Curiga : Ayamnya Lembek
Dinas Kesehatan Kota Solo dan Polresta Solo sudah turun tangan dalam penanganan kasus keracunan massal yang terjadi di Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo.
Mereka telah mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal tersebut, Minggu (1/5/2022).
Itu disampaikan Sekretaris RT 01, Sumarno.
"Sampel setahu saya yang dibawa hanya ayamnya," ucapnya kepada TribunSolo.com.
Terlebih, Sumarno menerangkan beberapa warga mendapati ayam bakar yang disajikan diduga sudah basi.
"Kemarin ada beberapa cuitan warga mengatakan saat mau makan, (lihat) ayamnya sudah tidak layak dimakan," terang Sumarno.
"Katanya sudah tidak segar, lembek, berkeringat, sudah basi. Tapi, sama warga nekat akhirnya terkapar sakit," tambahnya.
Baca juga: Bripda Jonathan Wengge Panjat Tiang 10 Meter Turunkan Bendera OPM di Jayapura
Ayam bakar yang disajikan dalam nasi box tersebut pun dilengkapi sejumlah lauk dan buah, di antaranya semangka.
"Waktu buka bersama kemarin itu menyajikan teh hangat sama nasi box yang berisi nasi putih, ayam bakar, sama buah semangka," jelas Sumarno.
Nasi boks itu dibagikan ke hampir 100 warga yang hadir dalam acara buka bersama tersebut.
Meski demikian, masih ada beberapa boks yang tersisa dan kemudian dibagikan ke warga.
Warga kemudian menyantap makanan tersebut.
Beberapa di antara mereka kemudian mengalami gejala keracunan mulai Minggu (1/5/2022) dini hari.
Para pengurus RT dan RW kemudian berkoordinasi di grup WhatsApp dan ditemukan ada banyak warga yang mengalami gejala keracunan. Kurang lebih ada 90 warga.
"Pengurus RT dan RW kemudian mendatangi Solo Peduli untuk memint bantuan dan stand by," ujar Sumarno.
"Kami kemudian meminta warga yang mengalami sakit datang ke Solo Peduli untuk diperiksa. Warga datang berbondong-bondong untuk diperiksa,".
"Ada yang membaik, ada yang membutuhkan pemeriksaan lanjutan dan harus dirujuk untuk menjalani opname," tambahnya.
Korban Keracunan di Pucangsawit Solo Bertambah Jadi 90 Warga
Jumlah korban keracunan di lingkungan RW 01, Kelurahan Pucangsawit bertambah dari 45 warga menjadi 90 warga.
Beberapa diantara mereka sempat menjalani pemeriksaan kesehatan di sejumlah fasilitas kesehatan.
Di antaranya, RSUD dr Moewardi, RS Dr Oen Kandang Sapi, RS Hermina, dan RS Kustati.
"Warga yang dibawa ke rumah sakit banyak kurang lebih ada 90-an," kata Sekretaris RT 01, Sumarno kepada TribunSolo.com.
"Dari 90-an itu, yang menjalani rawat jalan ada 60-an. Itu total dari satu RW yang terdiri dari 5 RT," tambahnya.
Baca juga: Teror Bom Bondet Jelang Lebaran di Lumajang Buat Warga Gempar hingga Keluar Rumah
Mereka yang dirawat di fasilitas kesehatan sempat mengalami sejumlah gejala.
Di antarnya, pusing, mual, muntah, dan diare. Itu dirasakan mulai Minggu (1/5/2022) dini hari.
Sumarno menyebut warga yang mengalami gejala keracunan didominasi warga RT 01.
"Warga yang mengalami gejala didominasi RT 01," ucap dia.
"Itu karena mereka yang banyak menghadiri acara dan lokasi acara ada di RT 01," tambahnya.
Sumarno menambahkan ada satu warga yang meninggal dunia akibat gejala keracunan setelah menyantap makanan buka bersama.
"Meninggal ada satu warga atas nama pak Jumadi," ujarnya. (tribun network/thf/TribunSolo.com)