"Tapi, ada pusing. Dan kita sudah melakukan CT-scan, dan hasilnya normal," terang Eri Cahyadi, Minggu.
Baca juga: FAKTA Terbaru Seluncuran Kenjeran Park Ambrol, Daftar Identitas 16 Korban hingga Dugaan Penyebabnya
Baca juga: Manajemen Kenjeran Park Bantah Penyebab Ambrolnya Perosotan karena Kurang Perawatan
Sebelumnya, korban luka akibat perosotan Kenjeran Park ambrol berjumlah 16 orang.
Namun, lima di antaranya sudah diperbolehkan pulang usai dirawat di RSUD Dr Soewandhi Surabaya.
Mereka adalah RH (12), warga Mojo, Gubeng, Surabaya; IR (15), warga Sidotopo, Kenjeran, Surabaya; ALS (17), warga Waru, Sidoarjo; HS (16), warga Barata Jaya, Gubeng, Surabaya; dan Ridwan (23), warga Jatipurno, Semampir, Surabaya.
Kesaksian Petugas saat Perosotan Ambrol
Petugas di Kenjeran Park, Toharoni (55), memberikan kesaksiannya saat perosotan di tempatnya bekerja ambrol pada Sabtu (7/5/2022).
Ia mengatakan, sebelum insiden terjadi, ada penumpukan pengunjung yang menyebabkan perosotan ambrol.
Dirinya bahkan mengaku sempat memperingatkan pengunjung agar tak menumpuk di perosotan tersebut.
"Ya, tadi pas sebelum ambrol itu, ada pengunjung yang mengadang laju perosotan pengunjung lainnya."
"Jadi menumpuk di situ pas langsung ambrol," katanya saat ditemui Kompas.com, Sabtu.
"Padahal, saya sudah melarangnya, 'Mas-mas jangan diadang, ayo langsung jalan'," ungkap dia.
Baca juga: Berbagai Spekulasi Muncul terkait Penyebab Ambrolnya Seluncuran Kenjeran Park Surabaya
Baca juga: Pengelola Kenjeran Park Surabaya Buka Suara soal Ambrolnya Perosotan, Penyebab hingga Perawatan
Kendati demikian, peringatan Toharoni itu tak digubris.
Alhasil, perosotan Kenjeran Park pun ambrol dan menyebabkan belasan korban terluka.
Saat ditanya soal kondisi perosotan tersebut, Toharoni mengungkapkan selalu ada pengecekan.